Sunday, October 26, 2014

Untitled

Sebulan yang lalu, 26 September 2014, gue telah berhasil menambahkan sebuah gelar di belakang nama gue.
Sebulan yang lalu gue berhasil menghadapi empat orang dosen di dalam ruang sidang, sendirian.
Sebulan yang lalu banyak teman-teman gue yang hadir buat memberikan selamat atas kelulusan gue dari kampus ini.
Sebulan yang lalu gue merasa lega karena salah satu beban dalam kehidupan gue berakhir.

Sebulan yang lalu, selain semua hal yang udah gue tuliskan diatas, akhirnya gue berhasil mendapatkan sebuah jawaban yang .... pahit. Jawaban yang amat sangat tidak gue harapkan. Sebuah jawaban yang membuat kebahagiaan momen pasca-sidang gue gak ada artinya. Semua orang pasti akan merasa senang setelah mereka selesai sidang.... tapi engga buat gue.

Ya seperti itulah kehidupan... always has its ups and downs. Lo akan dibuat naik hanya untuk dijatuhkan kembali.

Kosong, hampa dan tanpa tujuan, itulah yang gue rasakan sampai saat ini sejak kejadian pada malam itu. Gue gatau harus ngapain, gue gatau apa yang akan gue lakukan kedepannya, gue gak bisa berhenti menatap tembok yang menjulang tinggi yang menghalangi jalan gue ke dia.

Dengan sangat bodohnya selama sebulan ini gue terus meratapi dan mencari cara buat melewati tembok tinggi yang menghalangi gue dan dia. Sebuah tembok yang kali ini gak akan pernah bisa gue lewati.

Gue.... entah bodoh atau pantang menyerah, bener-bener tipis perbedaanya.

Gue dulu gak pernah bisa membayangkan kalo kejadian ini bakalan terjadi. Saat ini gue sedang hidup dalam ketakutan yang dulu cuma ada di pikiran gue.

...
..
.

I think one of the saddest things is when two people really get to know each other, their secrets, their fears, their favorites things, what they love, what they hate, literally everything, and then they go back to being strangers.

It's like you have to walk past her and pretend like you never knew her, never even talked to her before, when really, you know everything about her.

Thursday, October 23, 2014

Graduation.

Wisuda merupakan momen dimana kita akan merasa sedih sekaligus senang dalam waktu yang bersamaan, trust me. Rasa senang itu muncul karena kita (akhirnya) dapat mempersembahkan gelar Sarjana kita buat kedua orangtua kita yang telah membanting tulang agar dapat menyekolahkan anaknya sampai Sarjana.

Family Photo

Lalu darimana kesedihan itu muncul?

Buat gue wisuda bukan hanya sekedar tentang kelulusan. Tapi buat gue wisuda itu berarti pindah, pindah ke tahap selanjutnya. Wisuda merupakan suatu momen dimana masa mahasiswa kita berakhir dan babak baru dalam kehidupan kita pun akhirnya dimulai.

Sehari sebelum wisuda, gue merapikan beberapa barang-barang di kamar gue yang akan dibawa kembali ke Jakarta. Bagian tersulit ketika kita akan pindah itu adalah saat kita harus memasukkan barang-barang, yang mungkin penuh kenangan, kedalam dus-dus coklat. Padahal menurut gue berpindah itu sendiri merupakan sebuah proses yang juga (sangat) sulit. Karena, ketika kita berpindah kita akan memulai beradapatsi lagi dari awal di suatu tempat yang asing, di suatu tempat dimana kita sendirian, mulai mengenal orang-orang dari awal lagi dan memulai tali pertemanan lagi dari awal dengan orang-orang baru yang kita temui di tempat asing tersebut.

Seketika itulah rasa sedih muncul pada saat momen wisuda berlangsung, kita harus meninggalkan kehidupan kampus dan kota tempat kita menuntut ilmu selama 4 tahun (mungkin buat yang kuliahnya gak di kota besar malah seneng) dan juga orang-orang yang berada di dalamnya. teman, sahabat, pacar, dan gebetan.

Gue yakin, gak akan gampang untuk memulai sesuatu dari awal lagi, gak akan gampang untuk mengenal dari awal lagi. Tapi ...

...
..
.

Seperti elektron-elektron yang berada pada tubuh kita yang tidak pernah berhenti bergerak mengelilingi inti atom. Apapun yang akan terjadi, kita, mau gamau, harus terus bergerak, berpindah. Karena pada dasarnya seperti itulah kehidupan. Berpindah dari suatu tempat ke tempat lain.. berpindah dari satu tempat kerja ke tempat lain, dan berpindah dari satu hati ke hati yang lain.

Here's a picture of me and friends. See you on top guys!
Joseph - Tahera - Tori - Irna - Nito
Tugu Soekarno - ITB

PS: Doakan gue untuk segera mendapatkan kerja ya.