Wednesday, January 21, 2015

How to Make a Heart Curve using Simulink

Hello guys, well I have a lot of free time right now and I have no idea what to do to killing time so I decided to open Matlab in my computer and draw some stuff... using Simulink! Hahaha.



I created a .mdl file that can draw heart curve in 2-D plane. You know that the valentine day is approaching right? Give her/him a hand-made chocolate is too mainstream, I guess. So why don't you try this one? I think it is not too hard to do even though you are beginner. If you really have no idea how to use Simulink, there's still plenty of time for you to practice right?

So, this is the steps to draw a heart curve in 2-D plane using Simulink:
1. First, you need to know the heart curve formula. You can find the formula in here, Heart Curve Formula. Thanks to Weisstein, Eric W. you make it more easier.
2. Now, open Matlab in your computer > open Simulink > open new model. You will be faced by a blank space. The picture below shows my final model. I make it colorful to make it easier for you to understand. You can choose any heart shaped curve you prefer among those available 6 heart shaped curve, but I'll choose the perfect one.


3. Next step is create the model from available blocks in the Simulink library. This is a block cluster inside the blue box. It represents equation x=16sin^3(t).
4. Then, this is a block cluster inside the red box. It represents equation y=13cos(t)-5cos(2t)-2cos(3t)-cos(4t).

5. Then, you need to connect the ouput X and Y in "XY Graph", the green one, block.
6. For the input, you just need to use block "Clock", the cyan one.
7. Now, run the program by pressing (Ctrl+T) and see the magic happens.

So, what are you waiting for? Open your Matlab, create this and send it to your love one. You can thank me later.

P.S.: Please let me know if you have something on your mind regarding to this tutorial or if you need to see my .mdl file, you can leave your comment below.

Wednesday, January 14, 2015

Kemeja Ganteng

Beberapa hari yang lalu gue membaca artikel hipwee tentang gaya berpakaian cowok yang menurut cewek keren. Setelah gue baca artikel tersebut dengan seksama gue menyimpulkan bahwa menurut sebagian besar cewek, cowok yang menggunakan kemeja dan sepatu maka tingkat ke-kerenan-nya akan bertambah beberapa persen.

Berbica tentang hal ini, gue jadi punya sebuah pengalaman yang membuktikan fakta tentang artikel dari hipwee ini.

***

Suatu hari di bulan September 2013.

Gue baru aja selesai mandi pagi, setelah lebih dari 2 hari gak mandi gara-gara hujan yang sering turun di Bandung yang bikin mager buat mandi, saat gue melihat ada pesan singkat yang masuk ke handphone gue.

"Toooor! Nanti malem kita jadi dinner, pake baju rapih ya." kata Cia dalam pesan singkatnya.
"Oke. Dinner dimana sih?" bales gue singkat.
"Ada deh, rahasia." bales dia setelah tidak lama gue mengirimkan pesan singkat gue.

Gue memutuskan untuk tidak membalas pesan singkat dari temen gue itu tadi dan langsung memilih pakaian apa yang akan gue kenakan untuk dinner malah hari nanti. "Baju rapih, baju rapih, baju rapih" kata-kata itu terus gue ulang-ulang dalam hati sambil gue mencari baju rapih di tumpukan lemari pakaian gue.

Berhubung gue tidak akan pulang lagi ke kostan karena aktifitas gue di kampus yang cukup padat, akhirnya gue memutuskan untuk mengenakan polo shirt berwarna putih dengan logo suatu brand pakaian pada bagian dada sebelah kirinya.

Gue memilih polo shirt karena gue males ke kampus berpakain rapih. Gue ngerasa out of place aja kalo ke kampus berpakaian rapih jika tidak ada acara tertentu yang mengharuskan gue untuk berpakaian rapih. Ini kampus bukan mall. Jangan kayak kampus sebelah, mau kuliah tapi pakaiannya udah kayak mau ke mall. Lagipula waktu itu gue berpikir, paling kita cuma akan dinner di suatu tempat makan biasa.

Gue lagi di KMPN sambil mengisi waktu luang saat Cia dan Yajo nyamperin gue dari belakang.
"Woy Tor, lo nanti pake baju ini doang?" kata Cia.
"Iya, emang kenapa? rapih kan?" gue jawab
"Dih elo tuh ya, kita mau makan di tempat bagus tau. Masa baju lo kayak gini."
"Hah..... Makan dimana sih? paling juga Gokkana? Hanamasa? Giggle Box?"
"Ada deeeh" Masih aja sok rahasia-rahasian aja si kampret ini. "Lo gak akan pulang ke kosan dulu? Ganti kemeja gitu" kata dia lagi
"Yah gue cuma punya kemeja 1 biji. Itupun lagi dicuci. Lagian mager ah gue kalo udah di KMPN" Gue ngeles dan emang mager. Gatau ya rasanya kalo udah di KMPN itu males banget kemana-mana. Bahkan sekedar hanya untuk membeli makanan ya.

"Yaudah tar gue cariin kemeja di apartement gue. Tar malem gue bawain. Daripada lo pake baju kayak gini, malu-maluin ntar." Gue cuma bengong menanggapi perkataannya Cia.
"Wahyu mana? Ajakin jangan lupa. Gue balik dulu ya."
"Iyaaa..." dan gue langsung nyamperin temen gue.
.
.

"Mau diculik makan dimana sih kita nyet, kok dua orang itu lebay bener harus pake baju rapih segala."
"Gatau gue juga. Hotel kali."
"Iya kali ya. Tau ah. Ikutin aja kata mereka, yang penting gratis." Kata gue. Yah namanya juga (dulu) masih mahasiswa, tawaran apapun yang gratisan pasti disikat kan? (grin)

Setengah 7 malem gue lagi duduk di depan KMPN pas Cia ngabarin gue kalo mereka berdua udah nungguin di depan parkiran sipil.

"Oke, kita otw kesana" bales gue singkat. Gak beberapa lama kita sampai di depan parkiran sipil dan langsung masuk ke mobil mereka.
"Nih tor kemejanya, cobain pake." kata Cia sambil menyodorkan kemeja kotak-kotak berwarna hijau dan hitam ke gue. Gue mengambilnya dan langsung gue coba pake. "Ahhh ini mah kegedean ci." kata gue.
"Hahaha iya itu kemeja kakak gue, gapapa udah ih yang penting rapih"
"Ya rapih sih, tapi kan gue jadi gak keren kalo pake kemeja kegedean kayak gini"

Akhirnya sepanjang dinner di tempat makan tersebut gue harus pake kemeja yang kebesaran. Untungnya tempat dinner nya gak rame, jadi gue bisa puas makanin semuanyaaaaa... eh maksudnya gak malu pake kemeja kegedean.

Kepo gak gue akhirnya dinner dimana? Kepo kan? Tapi gak mau ah gue ceritain, pokoknya tempatnya sabi! Makananya juga sabi! (iyalah gratisan)

Yap, this is the end of the post. Kalian harus tau, sejak kejadian itu karena gue gak kemeja. Akhirnya pada ulang tahun gue di tahun 2013 gue dihadiahin kemeja sama mereka bertiga. Keren kan temen-temen gue? :')

Btw, ini beberapa foto gue saat berkemeja. Jarang-jarang gue pake kemeja, biasanya kaos obolongan doang. Gerah euy soalnya. Ganteng gak? Bilang ganteng aja udah meskipun gue gak ganteng, nyenengin orang gak ada salahnya kan. (sad)




Tuesday, January 13, 2015

Idealisme vs Realita.

Terjebak di sebuah hubungan dimana lo harus terpaksa buat mengatakan "cinta" tiap hari itu gak enak. Padahal di dalam hati lo gak ada "cinta" sedikitpun. Gue pernah, setiap hari gue harus berbohong, setiap hari gue harus menjadi orang yang bukan diri gue sendiri. Bayangin gimana rasanya terjebak dalam hal seperti itu selama beberapa hari/bulan/tahun?

Setelah pengalaman itu gue belajar untuk jangan pernah berpikir "Ah coba aja dulu, kali aja gue bakal cinta/betah/kerasan" dalam hal apapun yang membuat lo terikat. Seperti pacaran, menikah, kuliah, atau kerja.

Untuk itulah selama ini gue menjomblo karena gue gamau terjebak dalam 'ikatan' yang seperti itu lagi. Well, gak valid juga sih pernyataan gue yang sebelumnya. Soalnya selama 2 tahun terakhir ini gue mengejar seorang cewek yang sama. Seorang cewek yang cuma butuh 3 detik buat bikin gue jatuh cinta. Meskipun pada akhirnya gue harus ditolak 3 kali oleh dia karena dia punya keyakinan kalo dia gak yakin sama gue. Bingung bingung deh lo.

Tapi gue berpikir dan mencoba untuk menempatkan diri gue di posisi dia, dan gue pasti akan melakukan hal yang sama. Pasti.

Seperti yang sudah gue jelaskan di awal. Emang enak rasanya kalo menjalin hubungan dengan sesuatu/seseorang yang gak lo sukai? Gak enak pasti. Disini lah gue sadar dan menerima kekalahan gue. Kalo gue cinta tapi dia gak cinta? Kalo gue paksain pasti gak akan baik jadinya hubungan kita nanti.

Begitu juga prinsipnya dengan mencari kerja. Jujur sekarang gue sedang kelimpungan untuk mencari kerja yang sesuai sama jurusan gue. Sejujurnya gue cinta banget sama yang namanya aerospace. Gue suka setiap aspek di dalamnya. Aerospace itu keren, unik, leading-edge technology, dan aerospace itu adalah masa depan.

Gue masih pengen bisa bekerja di tempat yang masih berkaitan dengan aerospace. Tapi kenyataan pahitnya adalah aerospace engineer di Indonesia rata-rata belum banyak dibutuhkan karena keterlambatan perkembangan teknologi di negara tercinta kita ini, Indonesia, dan perusahaan yang biasanya mempekerjakan aerospace engineer di Indonesia membayar engineernya dengan tidak layak. Sedih.

Lalu, ketika idealisme terbentur dengan realita? Siapakah yang akan menang? Apakah gue harus bekerja dengan gaji minimal tapi berhubungan dengan aerospace yang gue cintai demi memajukan cita-cita bangsa? atau gue harus bekerja dengan gaji maksimal tapi bukan di aerospace, di bidang lain yang gak sama sekali gue cintai seperti aerospace?

Yah, gue kalo bisa cari kerja yang gue cintai jadi gue gak ngerasa kerja. Makanya gue sampai sekarang memilih untuk pengangguran dulu sampai gue benar-benar dapet kerja yang cocok.

Tapi seringnya, kita tidak pernah mendapatkan apa yang sesuai kita harapkan. Semua pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Jadi jangan kebanyakan milih ya!

Yap, this is the end of racauan gue siang hari ini. Buat yang memiliki pengalaman serupa kalian mungkin bisa share di comment box di bawah ini. Semoga gue mencapai titik yang paling efektif di antara keduanya. Semoga. Amin.

Ciao!

Monday, January 5, 2015

Drive-in Movie Theater!

Gue merupakan orang yang sangat menyukai film. Dulu (kesannya kayak udah lama banget) ketika gue masih kuliah, gue menonton hampir semua film baru yang keluar di bioskop. Rasanya seperti ada yang kurang kalo lo gak nonton film baru itu di bioskop, selain kita akan lebih update dengan perkembangan dunia perfilman, nonton di bioskop itu juga seru karena gue biasanya nonton bareng temen-temen gue. Gue paling sering nonton ya sama mereka ini.

Bioskop favorit kita buat nonton itu adalah blitzmegaplex karena tempatnya yang nyaman, dan kemudahan proses pembelian tiketnya yang bisa menggunakan blitzcard, lalu biasanya banyak diskon untuk mahasiswa juga, selain itu juga blitzmegaplex yang ada di Bandung tempatnya di Paris van Java. Kalian tau sendiri kan PVJ itu tempatnya cewek-cewek cantik, selain nonton filmnya kita pun suka nontonin yang nonton filmnya juga.

Selain itu, buat gue nonton di blitzmegaplex itu selalu membuat gue inget akan kejadian lucu yang pernah gue alami pas tahun 2010. Buat yang belum baca, bisa baca di sini.

Gue udah pernah nonton di layar tancep (anak-anak kampung pasti pada tau layar tancep), 'bioskop' asal-asalan, bioskop dengan kualitas bawah, sedang, sampai yang luxurious abis. Gue pun udah pernah mencoba nonton di 4DX. Tapi satu yang belum pernah gue coba, Drive-in Movie Theater. Seperti gambar di bawah ini. Menurut gue Velvet Class nya blitzmegaplex pun akan kalah dengan suasana nonton seperti ini.


Dulu sekitar bulan November 2013 kalo gue gak salah inget, pernah diadakan konsep nonton film seperti ini oleh Liga Film Mahasiswa (LFM) ITB. Gue seneng banget saat mengetahui hal ini, tapi kebahagiaan gue berakhir beberapa detik kemudian setelah gue sadar... Gue gak punya mobil. (sad)

Mobil merupakan komponen yang paling penting dalam konsep drive-in movie theater ini. Gue merasa sangat-sangat bodoh udah melupakan satu elemen penting ini. (sad)

Akhirnya waktu itu gue gak jadi buat nonton ini, lebih karena gue gak punya mobil bukan karena gue gak punya temen. Sebenernya seandainya gue punya mobil, gue pasti akan mengajak siapapun temen gue yang saat itu kebetulan lagi kosong. Tapi kalo gue gak ada mobil terus gue ngajak temen gue, yang ada malah bakalan jadi kayak gini

"Nonton ini yuk, seru loh konsepnya. Nonton dari dalem mobil gitu" sambil nunjukin selebaran dari LFM ke temen gue (siapapun dia).
"Wah kok seru, yuk!"
"Emm.. Pake mobil lo ya tapi" kata gue
"Eh... Sorry tiba-tiba nyokap gue nyuruh pulang ke Jakarta... Bye." bales dia

Percakapan di atas hanyalah ilustrasi belaka.

Gue rasa konsep drive-in movie theater ini sangat jarang ada di Indonesia dan bener-bener sedih rasanya harus menunggu entah sampai kapan buat ikut acara seperti ini lagi. Buat kalian yang mungkin mengetahui sebuah tempat yang mengadakan acara ini, terus kepingin nonton, dan kebetulan gak ada temen. Gue siap kok nemenin kalian. (grin)

Yap! this is the end of the post. Buat kalian yang pernah punya pengalaman nonton di drive-in movie theater bisa berbagi pengalaman kalian di comment box di bawah ini ya.

Sumber gambar: 1.