Monday, June 25, 2012

Semakin Seram apaaa??

“Semakin seram film yang lo tonton, semakin hangat pelukan yang lo dapat (incase lo nonton berdua sama cewek)”

Itulah kata-kata yang nempel di kepala gue sampai saat ini setelah nonton film “POCONGGG JUGA POCONG”, mungkin di bukunya si Poconggg juga ada? Gue gak tau karena gue belum membaca bukunya.

Tapi gue rasa kata-katanya si Poconggg ini kurang tepat deh ya, kenapa gue bilang kayak gitu? Karena gue tau kejadian di lapangan secara langsung broo. Mending kalo pelukan hangat, pukulan-pukulan hangat mungkin yang bakal lo dapatkan. (-̩̩̩-͡ ̗--̩̩̩͡ )

***

Gue inget banget waktu itu bulan April tahun 2010, gue liburan ke Bandung bersama Ahong, Panzul, dan ……… Bunga \(♥♥‎)/   . Sebenernya gak murni liburan sih, tapi kita mau ke salah satu perguruan tinggi negeri yang katanya disana terdapat putra putri terbaik bangsa, Katanya loh katanya…… 

Tujuan kita kesana buat ngembaliin formulir pendaftaran Ujian Saringan Masuk yang bakalan diadain pas bulan Mei nanti kalo gue gak salah inget.

Waktu itu kita bertiga baru sampai di universitas tersebut jam 12.30 kayaknya, soalnya pas kita sampai itu orang-orang baru selesai solat jumat. Ini semua gara-gara temen gue yang namanya Panzul. Gara-gara kelamaan di hotel jadi kagak ikut solat jumat kan, emang Islam KTP sih tuh anak.

Dan herannya kita sempet nyasar loh di Institut Terkecil Bangsa ini, untung ada mba-mba cantik baik hati waktu itu yang bersedia membantu kita mwehehehehe. Dari perawakannya sih bisa gue tebak kalo si mba-mba ini penghuni kampus bagian tenggara, Arsi, SR, dan sebagainya. Caeeem broo

“Permisi mba mau nanya”
“Iyaaa” suaranya lembuuuuut abiiis!
 “Kalo mau ke hati mba lewat mana ya?? ( ˘͡ -˘͡)” #eaaaak #gombalanganteng
Okaaay yang itu bercanda.
“Kalo gedung ini sebelah mana ya mba?” sambil menunjukan alamat gedung annex
“Wah kalo gedung ini sih bukan di kampus ini de, tapi di bla bla bla bla…”
“Ohh gitu ya mba, wah kita nyasar doong. hehehe”
“Kalian mau daftar disini ya?”
“Iya mbaa doain yak… (supaya ntar kita bisa ketemu lagi setiap hari mwehehehe)”
 “Iya saya doain, sukses ya kalian :)”
Bener kan gue bilang mba-mba itu udah cantik, baik hati pulak (»''«). Tapi sampai sekarang gue gak pernah ketemu lagi tuh sama si mba-mba cantik nan baik ini, udah lulus kali ya dia sekarang.

Setelah ngembaliin formulir ke tempat tadi yang di kasih tau si mba-mba cantiknya, kita mau keliling kota kembang nih ceritanya sama temen-temennya si Panzul, ahzeeek anak gaul Bandung euuuy. Temennya si Panzul ini ada 2 orang, yang satu namanya Regisha dan sekarang satu kampus sama gue, terus Aya yang sekarang di STAN. Ahhh emang ya mojang-mojang Bandung teh geulis geulis pisaaaaan (•̯͡.•̯͡)

aaaahhhhh kalo inget Aya gak tau kenapa bawaannya tuh langsung pengen pipis!

*skip skip skip*

Kita bertiga, Gue, Bunga, dan Panzul, diajak menuju mobilnya si Aya. Tapi ternyata… ya ampun di dalam mobilnya si Aya udah ada Bidadari, yang ternyata kakaknya si Aya, namanya kak Mawar. Gila emang ini keluarga cetakannya bagus-bagus banget!

Kita bertiga waktu itu gak tau mau diajak kemana, karena gue baru pertama kalinya nih ke Bandung yaa gue gak paham sama jalanan jalanan dimari. Gue berharap sih kita menuju hotel terdekat mwehehehehe

*PLAAAAK!! FOKUS MAS!!*

AHHHhhh ternyata dugaan gue salah, kita malah diajak ke Peris Ven Jevaaah. Dan malah nonton film horror…… REC 2 brooo REC 2 !!

Disini lah ceritanya dimulai.
Posisi duduk kita waktu di dalam bioskop waktu itu adalah kak Mawar, Aya, Regisha, Panzul, Gue, lalu Bunga. Sippp! Udah mantap nih posisinya, gue emang sengaja mencari tempat duduk yang di samping Bunga. Supaya gue bisa berada disampingnya disaat dia membutuhkan gue, dan kali aja ada pelukan hangat yang bersandar di tubuh gue mwehehehe

Jujur, gue takut sih kalo nonton film Horror. Tapi berhubung banyak cewek-cewek imut disini gue harus terlihat berani dong mas broo. ya iya ateuuuh, biar mereka makin terkesima sama kharisma gue fufufu ( ˘͡ -˘͡)

Ternyata filmnya gak terlalu serem, gak seperti dugaan gue. Cuma efek suaranya ituloh yang bikin kaget. Emang kalo di blitz itu sound effectnya beda banget sama bioskop 21 atau XXI. Ini pertama kalinya gue nonton di blitz loh mwehehehe

AYOOOO DOONG BUNGA… Mana pelukan hangatnya?? AHHHH.. udah ditungguin daritadi ternyata si Bunga belum takut-takut juga. Sebenernya gue dapet sih pelukan hangat, tapi dari si Panzul !


Sampai akhirnya film ini sampai pada adegan dimana yang tersisa hanya tokoh utamanya si cewek dan si cowok yang bawa kameranya. Mereka terjebak di sebuah ruangan yang di dalamnya terdapat sebuah alat perekam suara yang terus memutar suara yang terakhir kali terekam, di ruangan tersebut juga berisi lembaran-lembaran surat kabar yang sudah cukup lama terbit. Di dalam ruangan itu tidak ada cahaya sama sekali, mereka berdua hanya dapat melihat melalui bantuan dari kamera mereka yang peka terhadap sinar infra merah.

Pada adegan tersebut terlihat kalo si pemeran ceweknya terus memeluk si cowoknya, seakan gak mau ditinggal sedetik pun. AHHHHhhh yang kayak gitu loh yang sebenarnya gue harapkan terjadi sama gue.

Terus si cowoknya seperti melihat jalan keluar di atas atap ruangan tersebut, dengan sok berani si cowoknya berusaha mengecek pintu kecil yang berada di atas atap ruangan tersebut. Dengan bantuan kameranya dia mulai melihat kedalam ruangan tersebut, berputar perlahan mengelilingi bagian dalam ruangan tersebut dan tiba-tiba dari kegelapan muncul seorang anak kecil yang sentak mengagetkan si cowoknya! dan seketika itu pula

“KYAAAAaaaaa…” *PLAK PLAK PLAAAAAK PLAAAK*
Dan gue berteriak
“AHHHHHHhhhhhhh…”

Bukannya pelukan yang gue dapat, tapi pukulan bertubi-tubi yang bersarang di bahu kiri gue. Ini bener-bener diluar dugaan gue! gue gak nyangka kalo Bunga takut atau kaget refleksnya dia beda dari cewek yang lain, refleksnya dia ketika ketakutan atau kaget adalah memukuli bahu orang disebelahnya. Setelah puas memukuli bahu gue dan adegan di film tersebut kembali normal, si Bunga dengan perasaan tidak bersalah kembali menonton film itu lagi seperti tidak terjadi apa-apa (¬-̮¬)

***

Mungkin ada yang pernah senasib kayak gue, jalan berdua sama gebetannya ke bioskop nonton film horror berduan tapi ujung-ujungnya jadi kayak gue. Atau mungkin ada lagi yang niatnya nonton berdua sebelah-sebelahan, tapi dapet tempat duduknya ujung-ujungan. Dan jadi gak bisa mesra-mesraan.



Oleh karena itu gunakan lah masa PDKT kalian semaksimal dan seefektif mungkin, kenali calon pasangan anda. Cari tahu hobbinya dia, apakah calon pasangan anda tersebut mantan calon pemain tinju atau bukan. Jika iya, lebih baik lo tinggalin dia selama masih ada waktu bro! Perbandingan pria dan wanita di dunia ini 1:4 jadi jangan takut kalo kehilangan satu cewek ('̀o'́)mwehehehehe

Saran terakhir dari gue, kalo bikin teknis lapangan itu harus di backup jangan bikin teklap cuma 1. Soalnya kondisi di lapangan itu dinamis, lo gak bakalan menduga apa yang akan terjadi di lapangan nanti. Mwahahahaha

“Semakin seram film yang lo tonton, semakin hangat pukulann yang lo dapat”


Thursday, June 21, 2012

AHHHHHH kebetulan banget nih gue nemu foto gue lagi zaman-zaman TK



itu tuh yang namanya Bella, cantiiik kan? yaa setidaknya paling cantik diantara temen-temen TK gue yang lain kan?


Gilaaa ya gue dari TK aja udah modus banget, gak ngerti lagi gue. emang 'born to be modus' kali ya gue mwehehehe

Sunday, June 17, 2012

Page 158 Of 366


Selamat ulang tahun yang ke-3 buat Forum Pelajar Astronomi, waktu memang sangat cepat berlalu. Kayaknya baru kemarin FPA ini dibentuk oleh 9 orang pemuda tampan dari Jakarta peserta olimpiade nasional bidang Astronomi, dan sekarang sudah berumur 3 tahun aja. Semoga FPA terus berkembang kedepannya, lebih aktif lagi dalam memasyarakatkan Astronomi, dan sukses terus lah pokoknya. Gue jadi mau cerita sedikit tentang awal mula terbentuknya FPA nih.

Jadi awalnya FPA ini terbentuk karena adanya sekelompok kecil peserta OSP tahun 2009 yang merasa sudah terlalu dekat sehingga mereka memutuskan untuk membentuk sebuah komunitas tempat berkumpulnya para peserta OSP Astronomi setelah mereka tidak mengikuti OSP lagi. Selain itu FPA juga dibentuk sebagai alat untuk memasyarakatkan Astronomi kepada masyarakat pada umumnya, dan pelajar-pelajar SMA pada khususnya.

Acara peresmian non-formal dilakukan oleh 9 orang tadi pada tanggal 6 Juni 2009 di depan Taman Ismail Marzuki. 9 orang tersebut adalah Fahmi, Hashfi, Atas, Arreza, Dani, Ade, Gue, Faisal, Ale. Sedangkan peresmian secara resminya ketika hari terakhir pelatihan OSP Astronomi di ruang multimedia Planetarium Jakarta, yang di hadiri oleh Forum guru, Pak Wiedya, dan kami para peserta OSP pada waktu itu.
dan Tadaaaaaa… resmi lah FPA, Sekian.

***

Hari ini bakalan ada event besar yang hanya akan terjadi sekitar 100 tahun lagi, yaitu Transit Venus. Kata Transit disini itu beda artinya dengan kata Transit seperti yang kalian ketahui pada transit ketika naik pesawat terbang maupun kendaraan lainnya.

Transit Venus disini maksudnya adalah peristiwa ketika Matahari, Venus, dan Bumi berada dalam satu garis lurus di satu bidang yang sama. Sehingga jika dilihat dari planet Bumi, planet Venus akan terlihat melewati piringan Matahari yang akan berakibat berkurangnya intensitas cahaya Matahari yang kita terima di bumi sekitar 0.03%. makanya ketika tanggal 6 Juni kemarin mungkin kalian gak berasa ada apa-apa ya, soalnya cuma 0.03% cahaya Matahari yang berkurang, beda ceritanya ketika terjadi Transit Bulan (Gerhana Matahari) yang mampu mengurangi intensitas cahaya Matahari hampir 90% lebih.

Sebenernya kalo diliat dari Teleskop itu bakalan keren banget, apalagi kalo dari teleskop yang peka terhadap panjang gelombang Hidrogen Alpha. Lo bisa ngeliat prominence (Lidah Api) di sekitar pinggiran Matahari. Beuuuh sabi kan??

ini animasi prominence

Kayaknya lebih jelasan liat animasi diatas ya daripada memahami kata-kata gue?

Gue tau kalo hari ini tuh tanggal 6 Juni tapi gue lupa kalo FPA ulang tahun hari ini. Yang gue inget tuh cuma Transit Venus, Test Seleksi OSP, dan gue harus melakukan pengamatan Transit Venus di SMAN 3 Jakarta. Iyaa cuuuy sekolahnya Nikita Willy mwahahaha

Tapi gue denger-denger juga sih kalo doi udah gak sekolah disini lagi, sedikit kecewa sih pertamanya tapi yaudah lah ya wong penghuni SMAN 3 yang lain juga sabi-sabi kok. MWAHAHAHAHA……

Tapi nasib berkata lain, kekecewaan gue bertambah besar ketika mengetahui kalo hari ini SMAN 3 diliburkan karena gedung sekolahnya digunakan sebagai tempat test seleksi Olimpiade Sains Nasional.



Sejak jam 6 pagi gue udah standby di SMAN 3, gue cuma berdua sama si Hasfi. Dari pagi cuaca di Jakarta gak bersahabat banget, langit terus mendung di tambah lagi gedung-gedung di Jakarta yang tinggi-tinggi membuat gue berdua harus menunggu lama sampai Matahari melewati gedung-gedung tersebut.


Gue berdua lagi mengatur keseimbangan teleskop supaya bisa digunakan, sekalian nungguin awan pergi nih. Syukur Alhamdulillah pas jam 8 pagi awan-awan yang menutupi cahaya matahari kian lama kian memudar. Tentunya kesempatan ini langsung kita gunakan, teleskop-teleskop yang kita bawa pun langsung kita arahakan semua ke Matahari.



Karena gak memungkinkan menggunakan finder untuk mengarahkan teleskop ke matahari. Maka digunakan lah metode bayangan.


Oia ketika ingin mengamati menggunakan teleskop kita harus menggunakan alat bantu yang disebut sebagai 'Sun Filter' biasa disebut Filter aja sih sebenernya. Filter ini fungsinya untuk mengurangi intensitas cahaya matahari, karena kalo kita gak pake filter cahaya matahari yang kita terima melalui teleskop akan lebih difokuskan ke mata kita, Insya Allah bisa bikin buta. coba aja kalo gak percaya. mwahahaha

Pada foto diatas, filternya itu yang berwarna putih.


Gak cuma siswa-siswa SMA aja yang tertarik, bahkan bapak-bapak pun juga ada yang tertarik loh.




Nah kalo yang ini sampe desek-desekan gitu gara-gara mau foto penampakannya dari teleskop. Semangat banget ya mereka :)

Dengan ini berakhir lah pengamatan Transit Venus gue yang penuh ceritaa. kalo menurut kalian yg gue tulis sedikit, emang sedikit sih. tapi sebenernya banyak cerita di hari itu brooh. cuma males gue nulis disini semuanya mwehehehe. lagian juga kan udah malem, gak baik kalo malem-malem belom tidur, seperti kata bung Rhoma Irama "begadang jangan begadang, kalo tiada artinya~....."

Semoga Transit Venus berikutnya, cucu gue bisa ngeliat lagi. Cucu? emang Transit Venus selanjutnya kapan?

100 tahun-an lagiii cuuuuy!!

Saturday, June 9, 2012

Moving On


Gak terasa udah hampir 3 bulan gue pindah kostan, tapi entah kenapa gue gak merasa nyaman di kostan gue yang baru ini. Di kostan gue yang lama, walaupun tempatnya jauh dari kampus tapi kostan gue yang lama itu sangat nyaman buat gue.

Kenapa pindah kostan kalo gitu? Yaa gue mau mencari suasana baru soalnya. Tapi ternyata yang gue dapet malah kayak gini. Mungkin dulu gue nyari kostannya terburu-buru kali ya, jadinya tanpa pikir panjang gue langsung pindah ke kostan baru ini.

Mungkin sama seperti ketika kita mencari pacar, prosesnya gak gampang dan butuh waktu yang cukup buat kita untuk mengenali calon pacar kita. Tidak seperti baru kenalan sehari, terus besoknya jadian. Kalo gitu mah lo sama aja kayak nyari sepatu di mall-mall, lo liat yang bagus terus lo ambil. Kalo gitu sepertinya kita cuma melihat dari tampilan fisiknya aja.

Tapi kalo kelamaan juga gak baik, kalo lo kelamaan dalam masa untuk mengenali calon pacar, PDKT, maka kemungkinan besar dia udah terlalu nyaman sama lo dan ujung-ujungnya di jadiin sahabat. Sama seperti yang terjadi sama hidup gue selama ini. Dari TK sampe Kuliah gue deket sama banyak cewek loh jangan salah mwehehehe. Gue jatuh hati sama mereka semua, tapi ……… gue gak pernah jadian sama mereka.

Waktu TK gue pernah deket sama yang namanya Bella. Jangan salah waktu TK gue juga udah suka sama cewek loh (kecepetan puber). Waktu PDKT sama dia gue selalu mengajaknya bermain ketika jam-jam istirahat, main ayunan, jungkat-jungkit, dan bermain perosotan. Gue juga pernah ngajak dia ngedate ke tempat komedi putar di deket rumah gue waktu itu. Ketika kita pengen menaikinnya, gue pegangin tangan dia, dan gue duduk di samping dia, romantis abisss. Bella terus memegangi tangan gue selama menaiki wahana tersebut

“Kamu takut bel? Kok megang tangan aku nya keras banget”
Yaa kala itu dia gak mau melepas genggaman tanganya ke gue
“Iya Tri aku takut banget :’(”
“Yaudah pegang tangan aku yang erat ya..”
Sumpah berasa ganteng banget gue disini




Yaah emang dasar anak TK cuma naik komedi putar aja takut. Tapi bagus lah, kan jadi gue yang untung mwehehehehe

 Waktu lagi PDKT sama Bella gue rela membagi bekal yang gue bawa dari nyokap gue buat dia. Bahkan gue rela ngelapin ingusnya dia.. yaa waktu itu kan anak TK masih ingusan gitu. Kalo salah satu orang tua kita ada yang lagi pergi, pasti salah satu dari kita dititipin ke rumah gue atau si Bella, kadang si Bella yang ditipin ke rumah gue, kadang gue ditinggalin nyokap gue di rumahnya si Bella dan gue baru di ambil sama nyokap gue sebulan kemudian, biar menghemat jatah makan katanya. Ya kesempatan-kesempatan seperti itu gue pakai untuk PDKT sama dia.

Kita selalu bareng dari TK, SD dan SMP. Tapi gue gak berani mengucapkannya ke dia, perasaan yang gue pendam sejak pertama kali gue ketemu dia di hari pertama masuk TK. Dan akhirnya kita berdua hanya sekedar berteman. Kenapa gue gak berani mengucapkannya ke dia? karena gue takut, gue takut gagal, gue takut di tolak, gue takutnya abis gue di tolak gue langsung nyilet urat nadi gue kan ngeri juga kalo tiba-tiba di headline news seluruh media cetak tertulis “Akibat Ditolak Cintanya, Seorang Anak TK Rela Menyayat Urat Nadinya Sendiri” .______.

Sampai sekarang ketika gue dekat sama seorang cewek ujung-ujungnya cewek itu jadian sama orang lain, dan gue? Gue terus-terusan menjomblo. Temen gue pernah bilang kalo gue itu gak peka, gue gak bisa membaca gerak-gerik dari seorang cewek yang suka sama gue (Kayak pernah ada yang suka aja dah), emang gue akuin sih itu bener. Gue gak berani menebak-nebak, gue benci menebak-nebak, gue takut tebakan gue salah (lagi).

“Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu, Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah..
Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur..
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu..
Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu..
Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini, di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan..
Aku takut sendirian..” – Raditya Dika.

Page 155 of 366


Panas, lembab, dan bau ketek merupakan kata-kata yang sangat pas untuk mendefinisikan halte busway. Selama di Jakarta gue harus selalu menggunakan jasa busway jika gue ingin bepergian kemanapun. Gue gak suka naik motor, karena menurut gue dengan gue menaiki kendaraan pribadi maka gue akan menambah kemacetan di Jakarta yang udah super-duper-gak-ngerti-lagi macetnya. Gue jadi inget sama kata-kata yang pernah gue baca di salah satu baligho di pinggir jalan

“Lo itu tidak terjebak macet, tapi kemacetan itu Lo !”

Dari situ gue sadar, selama masih ada kendaraan umum kenapa gue harus menaiki kendaraan pribadi? Walaupun kendaraan umum di Jakarta ini sudah tidak ada lagi yang nyaman. Gue harap Gubernur Jakarta yang nantinya akan terpilih bisa meningkatkan kualitas kendaraan umum di Jakarta.

Tapi ngomong-ngomong soal kendaraan pribadi nih ya, lo bakalan amat sangat membutuhkannya ketika lo mau PDKT sama cewek, Gak percaya? Percayalah! Biasanya sih ya cewek itu lebih tertarik sama cowok yang mempunyai kendaraan sendiri. Gue udah mengalami sendiri soalnya, gue dan temen gue ngedeketin cewek yang sama. Temen gue punya motor sedangkan gue engga, dan akhirnya temen gue yang lebih dipilih.



Buat kalian semua yang senasib sama gue, jangan patah semangat ya broh, saingan-saingan lo itu semua mereka mendapatkan kendaraan mereka dari orang tua mereka kok, bukan dari hasil jerih payah mereka sendiri, so sebenernya derajat kita sama kayak mereka cuma mereka lebih beruntung aja mwehehehe

Tetep semangat ya broh, suatu saat kita pasti menemukan seorang pendamping yang menerima kita apa adanya kok ( 9'̀'́)9 #sikap

Hari ini gue harus ke rumah temen SMA gue di daerah Ketapang, Tangerang. Matahari disana terik banget, ditambah lagi dengan jarangnya pepohonan dan kemacetan yang membuatnya menjadi tambah parah. Gue sampai di rumah temen gue itu dengan kondisi yang mengenaskan, keringetan, muka lecek, ditambah dengan bau ketek. Malahan awalnya gue sempet dikirain pemulung sama temen gue, sialan emang tuh anak -.-

Gue disini dalam rangka membicarakan kelanjutan acara liburan dan reunian kelas gue bulan Juli nanti. Seperti yang udah gue ceritain disini PAGE 80 OF 366

Dalam rapat kali ini cuma ada Gue, Lawrence, Fahmi, Sinta, dan Rita. Tapi kali ini si Rita bawa adeknya jadinya kita ber-6 deh sekarang. Dan lo harus tau, sekarang adeknya Rita udah tumbuh dewasa, makin cantik dari terakhir kali gue liat dia.

***
“Ritaaaaa…”
“Iya maah, kenapaa?”
“Temen kamu udah nungguin di bawah nih, kamu cepetan turun”
“Hahhh?!! Siapa mah?”
“Nama kamu siapa dek?” bisik si Tante, nyokapnya Rita, ke gue.
“Tri tante..”
“Namanya Tri, udah kamu cepetan turun..”
“HAHHHH?!! Riiii, lo ngapain disini…
*PLAAAAK* Seketika itu kepala gue tepat tertiban sisir yang dilempar dari lantai 2 oleh si Rita.
“Apa-apan sih lo, sakit nih kepala gue! Kita kan mau foto makanya gue kesini. Lagian lo yang nyuruh kesini kan..”
“Iyaaa, tapi kan gue belom selesai dandan ("`з´ )/"(>_<!)
“Siapa suruh dandan lama-lama, lagian udah cantik gitu masih aja pengen dandan lagi!”
“Belom cantik ini mah! Udah lo tunggu disini aja!”
“Deeeek, kamu temenin kakak yang itu ya..” Perintah si Rita ke adiknya, sambil menunjuk ke arah gue.
“Iya kaaak,”

Disinilah pertama kali gue melihat adiknya si Rita, karena dulu gue lagi ngincer kakaknya makanya pas gue liat adiknya dia pertama kali kesannya biasa aja, terus disisi lain dia juga masih SMP. Tapi sekarang kok beda banget, udah berkembang rupanya dia Mwehehehe

“Nama kamu siapa dek?”
“Saya Jenny kaak“
“Kalo kakak siapa?”
“Panggil aja Tori”
“kakak pacarnya kak Rita ya kak? (»''«)
Kepo juga nih anak, karena dulu istilah kepo belom booming maka kita pakai istilah ingin tahu.
“Menurut kamu?”
“heeem, iyaaa.. abisnya kakak sama kak Rita keliatan mesra banget sih tadi lempar-lemparan sisir gitu. Hihihihi”
“……… (˘_˘")
“Kakak bukan pacarnya kok, cuma temen aja. Emang kak Rita udah punya pacar blm?”
“Wah aku gak tau kak, tapi kayaknya belum sih.. Kesempatan tuh kak ( 9'̀'́)9

Padahal gue tau kalo saat ini si Rita belum putus sama pacarnya.

“Hahaha, kamu apa-apaan deh masih kecil udah ikut campur urusan orang dewasa aja nih”
“Woooo kakak, aku udah gede tauu..”



Akhirnya Rita muncul dari kamarnya, dengan muka yang seperti Putri, tetapi pakaian seperti pembantu. Heran gue? Kenapa dressnya gak sekalian di pake dah

“Hayoo kalian ngomongin gue yaa?”
“Engga kok.. iya kan Jen?” *sambil kedip-kedip ke Jenny*
“Iyaa kak engga kok, (»''«)
“Yaudah, sana kamu mandi dek…”
“eh Ri, bisa bantuin gue gak? Copotin anting gue dong”

Gue mendekati si Rita, lalu mencoba mencopot anting yang tertempel di telinganya. Pelan-pelan gue berusaha melepasnya supaya gak melukai kulit lembutnya (oke ini lebay), tapi…… GAK LEPAS-LEPAS JUGAAAA!

“eh Ta ini anting lo las ya waktu di pasang?! Keras amat gak kebuka-buka gini”
“kayaknya sih iya Ri, ini anting gue dari kecil”
“Ada-ada aja sih lo mah, yaudah ambilin gue gunting, obeng, tang, atau pisau deh”

Gue baringkan si Rita di atas meja, gue tutupi dia dengan selimut berwarna hijau dan hanya telinganya yang gak gue tutupi. Operasi pun dimulai! Gue di asissten ni oleh Jenny dalam operasi kali ini.

“Jenny ambilkan kakak obeng”
“Pisau”
“Tang”
“Gunting”

Operasi yang melelahkan ini pun akhirnya selesai dan akhirnya anting yang tertempel di telinganya si Rita berhasil gue lepaskan.

“Yeeey akhirnya lepas juga makasih ya Toriiii \(ˆoˆ)/

Setelah berterima kasih sama gue akhirnya dia balik lagi ke kamarnya. Pas dia balik lagi penampilannya udah beda dari yang tadi, sekarang dia beneran seperti Putri yang lagi menuruni tangga. Sementara gue yang lagi menunggu di ruang tamu hanya terdiam menyaksikan pemandangan yang terjadi di depan gue.

“Pah, aku bawa mobil ya?”
“Gak usah kamu pake motor aja tuh, mobilnya mau papah pake”
“Aku kan masih gak terlalu bisa bawa motor, terus kalo naik motor rambut aku juga rusak ntar pah”
“Yaudah biarin si Tri aja yang nyetir, makanya pake helm biar rambut kamu gak rusak”
“Huh, susah deh ngomong sama papah”
“Punya anak cewek emang ribet ya om, banyak maunya hehe”
_)== (_")” *PLAK PLAK PLAK PLAK*

Sebelum kita berdua pergi gue pamitan dulu sama calon mertua… eh orangtuanya si Rita maksud gue. Dan gak lupa sama si Jenny

“Jenny kakak pergi dulu ya, jangan kangen sama kakak. Kapan-kapan kakak main lagi kok”
“Wooo kakak kali yang kangen sama aku, kak jagain kak Rita yah. Dadaaah”
“Ehhh adek gue tuh, masih kecil (¬_¬)ノ*(>˛<)
“Lo galak banget sih ta, kalo kakaknya gak dapet kan gue bisa sama adeknya ( ̴̴͡͡͡͡ )
“Ehh maksud lo apaan? Udah ayoo buruan berangkat!”
“Mah, pah, aku berangkat dulu yaa..”
“Iya hati-hati ya, Tri tante percayain Rita sama kamu ya”
“Sip tante! oia om, tante nanti kalo Rita aku balikin gak utuh gapapa kan?”
“Loh maksud kamu gimana?”
“Iya nanti Rita pulang tanpa hatinya tante, soalnya hatinya ketinggalan di hati aku. Hahaha”
“Hahaha, dasar kalian. Yaudah sana berangkat, ntar keburu ujan”

Akhirnya kita pun pergi ke Rumah Musik café dengan menaiki motornya si Rita yang kondisinya sedikit mengenaskan. Pertama stangnya udah susah di belokin. Kedua motornya kerasa berat banget, apa gara-gara gue ngeboncengin yang punya motor ya? Mwahahaha. Terus ganti giginya juga susah. Bener-bener pertanda buruk nih, Pertanda kalo gue gak boleh jalan sama cewek orang. Untung gak kenapa-kenapa sampai tempat tujuan.

Malam ini emang bener-bener indah banget, jarang-jarang moment ini bisa terjadi. Merasa bersalah juga sih gue sama pacarnya si Rita, tapi ya sudahlah mau gimana lagi yakan? Mwehehehe

***

Hasil rapat kali ini, acara Liburan dan Reunian kelas gue bakal diadakan pada tanggal 14-15 Juli 2012. Sebenernya gue juga masih gak tau nih bisa ikut apa engga, soalnya tanggal segitu gue juga masih ngediklat di kampus. Maklum lah aing kan aktipis kampus cuuy mwahahaha

Selama rapat fokus mata gue selalu berada di Jenny. Gak dapet kakaknya, adeknya pun jadilah ya mwehehehe. Jagain adek lo ya ta, adek lo itu merupakan asset yang berharga.


Ngomong-ngomong soal diklat, gue jadi pengen nyeritain pengalaman gue ikut diklat PROKM 2011 tahun lalu nih. Sedih, Senang, Sial, Galau, semuanya ada. Di tunggu aja ya! J