Sunday, December 13, 2015

A Thousand Miles covered by One Ok Rock (chord)

If you have opinions regarding to this chord please don't hesitate to leave your thoughts on the comment section below.

A Thousand Miles covered by One Ok Rock: https://www.youtube.com/watch?v=db9XAfrg1lM

Capo on fret 4

Intro:
Cadd9 Dsus G (3x)
Cadd9 Dsus

Verse:
Cadd9 Dsus
Making my way downtown
G Cadd9
Walking fast
Cadd9 Dsus
Faces pass
G Cadd9... Cadd9 Dsus G (2x)
And I'm home bound...

Cadd9 Dsus
Staring blankly ahead
G Cadd9
Just making my way
Cadd9 Dsus
Making a way
G Cadd9... Cadd9 Dsus G (2x)
Through the crowd

Pre-chorus:
Cadd9 G Dsus
And I need you
Cadd9 G Dsus
And I miss you
Cadd9 G Dsus Cadd9 D
And now I wonder....

Chorus:
Cadd9 Dsus
If I could fall
G Cadd9
Into the sky
Cadd9 Dsus
Do you think time
G Cadd9
Would pass me by
Cadd9 Dsus

'Cause you know I'd walk
G Cadd9

A thousand miles
Cadd9 Dsus

If I could Just see you... Tonight

Intro:
Cadd9 Dsus G (3x)
Cadd9 Dsus

Verse:
Cadd9 Dsus
It's always times like these
G Cadd9
When I think of you
Cadd9 Dsus
And I wonder
G Cadd9
If you ever
Cadd9 Dsus G (2x)
Think of me

Cadd9 Dsus
'Cause everything's so wrong
G Cadd9
And I don't belong
Cadd9 Dsus
Living in your
G Cadd9..  Cadd9 Dsus G (2x)
Precious memory

Pre-chorus:
Cadd9 G Dsus
'CauseI need you
Cadd9 G Dsus
And I miss you
Cadd9 G Dsus Cadd9 D
And now I wonder....

Chorus:
Cadd9 Dsus
If I could fall
G Cadd9
Into the sky
Cadd9 Dsus
Do you think time
G Cadd9
Would pass me by
Cadd9 Dsus

'Cause you know I'd walk
G Cadd9

A thousand miles
Cadd9 Dsus

If I could Just see you... Tonight

Intro:
Cadd9 Dsus G (3x)
Cadd9 Dsus

Bridge:
Cadd9 Em
And I, I Don't wanna let you know
Cadd9 Em
I, I Drown in your memory
Cadd9 Em

I, I Don't wanna let this go
Cadd9 Dsus

I, I Don't....


Verse:
Cadd9 Dsus
Making my way downtown
G Cadd9
Walking fast
Cadd9 Dsus
Faces pass
G Cadd9... Cadd9 Dsus G (2x)
And I'm home bound...

Cadd9 Dsus
Staring blankly ahead
G Cadd9
Just making my way
Cadd9 Dsus
Making a way
G Cadd9... Cadd9 Dsus G (2x)
Through the crowd

Pre-chorus:
Cadd9 G Dsus
And I still need you
Cadd9 G Dsus
And I still miss you
Cadd9 G Dsus Cadd9 D
And now I wonder....


Chorus:
Cadd9 Dsus
If I could fall
G Cadd9
Into the sky
Cadd9 Dsus
Do you think time
G Cadd9
Would pass me by
Cadd9 Dsus

'Cause you know I'd walk
G Cadd9

A thousand miles
Cadd9 Dsus

If I could Just see you...

Cadd9 Dsus
If I could fall
G Cadd9
Into the sky
Cadd9 Dsus
Do you think time
G Cadd9
Would pass me by
Cadd9 Dsus

'Cause you know I'd walk
G Cadd9

A thousand miles
Cadd9 Dsus

If I could just see you...

Cadd9 Dsus
If I could just hold you
Tonight



Outro:
Cadd9 Dsus G (3x)

Milo.

Waroeng Setiabudhi, December 11th 10.05 PM

'Wih asik ada Milo'
'...' Jantung gue seperti melewatkan satu denyutan saat mendengar teman gue mengucapkan kata itu, 'milo'. Gue menjatuhkan kertas menu dan pulpen yang gue pegang ke atas meja. Gue terdiam, menghela napas panjang dan memejamkan mata gue, berusaha untuk menenangkan diri.

'Lo kenapa kak?'
'Kak?'
'Lo gapapa?'
'Kak........'

Gue melepas kacamata gue kemudian meletakkannya di atas meja. Gue menutupi wajah gue dengan kedua telapak tangan gue sambil terus menghela napas panjang. Jantung gue berdegup tidak menentu. Badan gue terasa lemas karena tekanan darah gue yang tiba-tiba berkurang.

***

August 4th, one year earlier, 11.35 PM.

'Gue lagi di sadikin nih, lo belom makan kan? Sini nyusul aja'
'Iya aku belum makan... Takut, udah gelap'
'Yaudah gue jemput ke kosan lo ya?'
'Boleh...'
'Gue jalan sekarang ya' Gue menawarkan diri untuk menjemput dia di kosannya karena kosan dia memang tidak jauh dari tempat gue makan sekarang ini, sekitar 3-5 menit berjalan kaki.

Sadikin merupakan sebuah warung kopi kecil yang sangat terkenal di kalangan mahasiswa yang umumnya tinggal di cisitu. Menu yang biasa dijual disini adalah berbagai macam rasa mie rebus dan goreng juga berbagai minuman hangat dan dingin. Biasanya tempat ini hanya ramai di malam hari, di jam-jam seperti ini misalnya. Dimana para mahasiswa baru pulang dari berbagai macam kegiatan di kampus atau mereka-mereka yang terlalu asik mengurung diri di kamar sehingga melewatkan jam makan malam. Tempat ini biasa diramaikan oleh mahasiswa karena memang harganya yang sesuai dengan kantong mahasiswa.

'Mau makan apa? Mie rebus atau goreng?' tanya gue ke dia
'Rebus'
'Pake telor?'
'Iya'
'Single atau double?'
'Single aja, nanti aku gendut...'
'Hahaha iya, kalo minumnya mau apa?'
'Hmm...' Dia gak menjawab pertanyaan gue. Tatapan dia terpaku melihat menu dari berbagai macam jenis minuman instant yang tergantung di tembok, layaknya di warung kopi pada umumnya. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam kantong sweaternya sambil terus memperhatikan berbagai macam pilihan minuman yang disediakan di sini.

Saat saat seperti ini merupakan saat yang paling gue suka saat bersama dia. Setiap kali dia bingung akan memilih sesuatu dia selalu mengeluarkan ekspresi khasnya itu. Ekspresi yang membuat gue selalu jatuh cinta lagi dan lagi ke dia. Saat seperti ini juga merupakan kesempatan gue untuk mengagumi keindahan salah satu mahluk ciptaan-Nya ini. Karena di saat-saat seperti ini, dia tidak terlalu fokus untuk memperhatikan keadaan di sekitarnya, termasuk gue yang sedang memperhatikan dia.

Setiap kali kita makan bareng, gue selalu mencari-cari kesempatan untuk dapat diam-diam melihat dia. Karena kalo dia tau gue liatin kayak gini, dia akan langsung marah ke gue. Seperti suatu ketika saat gue nemenin dia mengerjakan laporan mata kuliah Pengelolaan Sampah di perpustakan pusat kampus gue, yang mungkin akan gue ceritakan lain kali.

'Ada milo loh kalo mau...' gue menawarkan dia pilihan karena dia tidak kunjung menentukan pilihan mau minum apa.
'Ada?! Mau!'
'Milo hangat ya?' tanya gue ke dia lagi yang hanya dia balas dengan anggukan penuh semangat.

'I really am falling hard for this beauty girl sitting beside me' kata gue dalam hati setelah melihat dia menangguk seperti layaknya anak kecil yang ditawarkan es krim oleh orangtuanya.

If you are reading this, I am not trying to say that you're childish. But, I just want you to know that I really love the way you 'said' yes to my offering that night.

Mungkin kita memang hanya makan di warung kopi, mungkin juga memang tempatnya tidak sebagus restoran-restoran mewah seperti The Valley, Maja House, dan restoran-restoran mewah lain di daerah Lembang atau Dago Pakar. Tapi buat gue, menemani dia makan mie rebus dengan lahap di sebuah warung kopi sederhana seperti ini sudah cukup untuk membuat gue bahagia.

Because, happiness does really come from a little thing. For instance, seeing your loved one smiling after she ate a bowl of noodles and drank a glass full of Milo.

***
Present day

'Gapapa kok. Gue cuma inget aja sama ****' kata gue menyebutkan nama seseorang. Kondisi gue sudah lebih baik daripada sebelumnya, saat gue menjawab pertanyaan temen gue itu. Meskipun dada gue masih terasa sedikit sesak.

Sering kali gue mengalami fenomena seperti ini. Ingatan yang muncul tiba-tiba. Seringnya, ingatan yang tiba-tiba muncul ini adalah ingatan tentang dia. Anehnya hanya dengan satu kata, dapat menyebabkan ini semua. Pernah suatu ketika gue sedang mengerjakan sesuatu di kantor, lalu gue mengalami ini, gue tiba-tiba inget dia. Dada gue sesak, napas gue langsung tidak teratur seperti seseorang yang baru menyelesaikan lari marathon, dan jantung gue seperti melewatkan sebuah denyutan. Tentu saja hal ini sangat tidak gue inginkan karena sangat mengganggu produktifitas gue di kantor dan gue rasa... hal seperti ini sangat tidak baik untuk kesehatan jantung gue.

Aneh ya, perasaan yang terluka... tapi malah jantung yang sakit.

'Lo... masih... mikirin dia?' Gue menganggukkan kepala tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. 'Setelah selama ini?'
'Iya...' kata gue pelan.
'Kok bisa?' kata dia heran
'.....'  gue diam sebentar, lalu dengan penuh keyakinan gue menjawab 'Gue sayang banget sama dia.'
'Masih?' tanya temen gue lagi masih dengan ekspresi herannya.

'Belum berubah. Sejak pertama kali gue ketemu dia, 3.5 tahun yang lalu'


"After all this time?" Prof. Dumbledore
"Always." Severus Snape

Harry Potter and The Deadly Hallows.

Monday, December 7, 2015

One Call Away - Charlie Puth (chord)

Capo on the 1st fret

Intro 
C G Am
I'm only one call away
F C G
I'll be there to save the day
C G Am
Superman got nothing on me
F G C
I'm only one call away

Verse
Am G C F
Call me, baby, if you need a friend
Am G C
I just wanna give you love
F
C'mon, c'mon, c'mon
Am G C F
Reaching out to you, so take a chance

Pre-chorus
F
No matter where you go
G
You know you're not alone

Chorus
C G Am
I'm only one call away
F C G
I'll be there to save the day
C G Am
Superman got nothing on me
F G C
I'm only one call away

Verse
Am G C F
Come along with me and don't be scared
Am G C
I just wanna set you free
F
C'mon, c'mon, c'mon
Am G C F
You and me can make it anywhere
Am G C F
For now, we can stay here for a while
Am G C F
Cause you know, I just wanna see you smile

Pre-chorus
F
No matter where you go
G
You know you're not alone

Chorus
C G Am
I'm only one call away
F C G
I'll be there to save the day
C G Am
Superman got nothing on me
F G C
I'm only one call away

Bridge
F Am G
And when you're weak I'll be strong
F Am G
I'm gonna keep holding on
F Am G
Now don't you worry, it won't be long
F
Darling, and when you feel like hope is gone
G
Just run into my arms

Chorus
C G Am
I'm only one call away
F C G
I'll be there to save the day
C G Am
Superman got nothing on me
F G C G Am
I'm only one, I'm only one, I'm only one call away
F C G
I'll be there to save the day
C G Am
Superman got nothing on me
F G C
I'm only one call away

F G C
I'm only one call away....

Saturday, November 14, 2015

Decision by One Ok Rock (Acoustic)

D
Another day, another life
G
I wanna live it to the fullest
D
A little work, A lotta play
G
Alright

Bm A G
Ashiato tadori ikitsuku basyo
Bm A G
Nazoru dakega bokuno jinsei jyanai
Bm A G
We'll never be as young as we are now

Chorus:
A
You say it's all right, You say it's OK
Bm
It's up to you? Is that the truth? Tell me
G
I'm feeling used with no one to save me
A
You say it's all right, Does that make it OK?
Bm
What's best for you is less for me
G
It's my decision

D G
Kierumae hikarumae kawaranai
D G
Wakaranai mamajya zettai owarenai
Bm A G
We'll never be as young as we are now

Chorus:
D
You say it's all right
A
You say it's OK
Bm
It's up to you? Is that the truth? Tell me
G
I'm feeling used with no one to save me
D
You say it's all right
A
Does that make it OK?
Bm
What's best for you is less for me
G
It's my decision


Bridge:
D A
Never Never Never Never Again
Bm G
It's my life my life my life my life to live

Chorus:
D
You say it's all right
A
You say it's OK
Bm
It's up to you? Is that the truth? Tell me
G
I'm feeling used with no one to save me
D
You say it's all right
A
Does that make it OK?
Bm
What's best for you is less for me
G
It's my decision

Saturday, May 2, 2015

Clock Strikes by One Ok Rock (chord)

Intro:
Em
What waits for you?
Em
What’s breaking through?
Cadd9
Nothing for good
Dsus
You’re sure it’s true?

Em
Eien nante naito iikitte shimattara
Cadd9 Dsus
Amarini mo sabishikute setsunai deshou?

Verse:
Em
Dare mo ga hontou wa shinjitai kedo
Cadd9 Dsus
Uragira rereba fukaku kidzutsuite shimau mono

Em
Towa ga aru sekai ga risou dewa naku
Em
Sore wo shinji tsudzukete iru sugata
Cadd9
Sore koso bokura ga nozomu beki sekai
Dsus Cadd9
To kidzuku koto ga dekita nara
Dsus
What will we have?

Chorus: 
G Dsus Em
Believe the time is always forever
Cadd9 Dsus G
And I always be here, believe it till the end
G Dsus Em
I won’t go away, and won’t say never
Cadd9 Dsus 
It doesn’t have to be afraid, you can keep it till the end


Verse:
Em
Inishie eien nante nai to iikirou
Cadd9 Dsus
Soshitara kibou ya yume wa ikutsu shinu darou?
Em
Sorega sonzai shinai koto no zetsubou
Em
To sonzai suru koto no zakoku wo
Cadd9 
Souzou wo shite ite boku wa sukoshimata
Dsus Cadd9 
Mekuru peji no te wo tomeru
Dsus
How will we end?

Chorus: 
G Dsus Em
Believe the time is always forever
Cadd9 Dsus G
And I always be here, believe it till the end
G Dsus Em
I won’t go away, and won’t say never
Cadd9 Dsus G
It doesn’t have to be afraid, you can keep it till the end

Bridge:
Cadd9 G Dsus Em (3x)
Cadd9 G Dsus

Chorus:
G Dsus Em
Believe the time is always forever
Cadd9 Dsus G
And I always be here, believe it till the end
G Dsus Em
I won’t go away, and won’t say never
Cadd9 Dsus G
It doesn’t have to be afraid, you can keep it till the end

Outro:
G Dsus
Keep it till the end
Em Cadd9
You can keep it till the end
G Dsus
And time will stay
Em
Time goes by

Cadd9 G~
You can keep it till the end~

P.S.: There are another versions of the chord of this song on the internet. You can find it by yourself. But this one, it is just sounds good in my ears and easy to play for beginner, right? Last but not least, Let me know if you have something on your mind regarding to this chord, I'd be glad. Have fun and enjoy it!

Come On.

Beberapa hari yang lalu di sela-sela jam kantor yang cukup padat, gue chatting sama temen gue melalui salah satu aplikasi instant messenger untuk menunggu waktu makan siang yang tidak beberapa lama lagi. Gue lupa siang itu kita lagi ngobrolin apa sampai tau-tau kita membahas tentang 'move on'. Kalian pasti bosen ya karena belakangan ini isi post gue gak jauh-jauh dari itu.

Oh iya gue inget, kita lagi ngomongin kemahasiswaan. Kalo gak salah waktu itu gue lagi nanya-nanya ke dia tentang bagaimana keadaan kampus saat ini. Soalnya dari akun twitter kemahasiswaan kampus gue yang gue follow, rasanya keadaaan kemahasiswaan saat ini sedang bergejolak. Sampai bulan April belum ada Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (K3M) yang terpilih loh. Sampai dia bilang.

"Ini apa sih udah lulus juga masih kepooo aja sama kemahasiswaan"

"Yah namanya juga alumni muda ti, masih belum move on dari kemahasiswaan"

"Bilang aja belum move on dari kemahasiswiannya kak (grin)"

"Iya, kayak lo yang belum move on dari si itu kan"

"Kaktor kaliiiii yang belom move on dari si anu, malah ngeledekin orang"

"Hahaha, lah emang gue belom move on kok dari si anu"

"Kok santai sih ngejawabnya?"

"Lah emang kenapa?"
 "Gini ya, menurut gue mah gak move on itu bukan berarti tiap detik lo mikirin dia sambil nangis-nangis di dalem kamar. Kalo buat gue, gak moveon itu cuma berarti kita gak bisa atau belum bisa suka sama orang lain selain satu orang yang gak bisa bikin kita move on ini. Saat kita belum move on, kehidupan kita tetap berjalan seperti biasa. Kita masih hangout sama temen, masih ketawa-ketawa, masih makan tiga kali sehari. Masa iya kita nangis tiap hari? Engga kan? Jadi buat gue 'gak move on' itu bukan sebuah aib yang harus lo singkirkan dan malu untuk lo akui."

"Ya gapapa sih, asal mau terpuruk terus mah"

"Iya gue udah tau kok konsekuensinya."

Juni 2012 merupakan awal pertemuan gue dengan dia. Dalam hanya satu detik pertama gue melihat dia, gue merasakan sesuatu yang sangat berbeda. Sesuatu yang gak gue lihat ketika gue melihat cewek lain. Sesuatu yang gak bisa gue jelaskan dengan kata-kata. Sesuatu yang langsung membuat gue bilang 'She is the one.'

Sejak moment itu, gue berjanji sama diri gue sendiri kalo gue harus bisa deket sama dia. Long story short, we were close and I confessed my feeling to her and I got rejected, many times. Well, kadang gue suka bingung perbedaan antara berani berjuang sama tolol. But, it's good to know that I am not the only one who did this.

This kind of guy is real. Trust me, I've been there and I've done that.
Sampai saat ini, gue belum pernah bisa merasakan perasaan seperti itu lagi ketika gue melihat cewek lain. Makanya, gue lebih memilih untuk sendiri seperti ini sampai akhirnya gue bisa merasakan perasaan seperti itu lagi ke cewek lain.

Sunday, April 12, 2015

Undone

'Tor. Jangan. Lo ngapain sih ketemu dia lagi? Urusan lo sama dia tuh udah berakhir. Udah beres. Udah kelar. Kalo kayak gini caranya, usaha lo selama ini buat ngelupain dia jadi gak ada artinya.'

'Gue tau vin. Tapi gue cuma pengen melihat dia satu kali lagi aja. Soalnya gue ...' ada jeda sebentar sebelum gue berhasil menyelesaikan kalimat gue '... kangen.'

'Terserah lo deh. Paling nanti gue tinggal bilang gini ke lo "Gue bilang juga apa" ...'


McDonald's Dago, Bandung, 29 Maret 2015, 14:25 WIB.

'Hey, sorry ya baru sampe. Udah lama nunggu?' kata gue
'Baru 5 menitan yang lalu kok, titip tas dong mau ke toilet nih'
'Sok sok'

Gue yang males nunggu sendirian dan kepanasan akhirnya memutuskan untuk ke kasir mencari sesuatu yang bisa menghilangkan rasa dahaga gue. Gue pasti terlihat sangat aneh pada waktu itu karena gue berjalan dari tempat duduk kita sampai ke kasir dengan memakai tas dia. Setelah bepikir cukup lama untuk memesan apa akhirnya gue memutuskan untuk memesan satu McFlurry Oreo. McFlurry Oreo yang gue pesan sampai bersamaan dengan dia yang sudah selesai dari toilet.

Saat kita mau balik ke tempat duduk kita yang tadi, ternyata tempat duduk kita sudah diisi oleh orang lain. Gue pun mengajak dia untuk mencari tempat duduk di lantai 2. Lantai 2 pun gak kalah ramenya waktu itu, tapi untungnya kita masih bisa dapet tempat duduk. Setelah kita berhasil mendapatkan tempat duduk, akhirnya dia membuka obrolan.

'Kok tumben ngechat gitu? Itu dibajak lagi ya?' kata dia sambil mengambil satu buah botol pocari sweat dari dalam tasnya. Dia sangat menyukai minuman ini. Dari pertama kali gue mengenal dia, gue selalu memperhatikan, dimana pun dan kapan pun, dia pasti selalu mempunyai sebuah botol pocari sweat di dalam tasnya.

'Hahaha engga kok, kali ini emang beneran gue' jawab gue.
'Serius?'
'Iya serius, kok gak percaya sih'
'Ya abisnya kan udah beberapa kali setiap ngechat kayak gitu, eh ternyata dibajak.' kata dia sambil mengekspresikan wajah-sedikit-kesalnya yang udah lama gak gue liat. She was adorable, as always, even when she's showing her annoyed face. Gue cuma senyam senyum menanggapi perkataan dia yang itu.

Butuh waktu beberapa menit untuk gue terbiasa ngobrol sama dia lagi. Karena seperti yang kalian tahu, gue udah lama gak ngobrol sama dia secara langsung seperti ini. Gue. Canggung.

Setelah basa-basi cukup lama akhirnya obrolan kita gue lanjutin ke topik yang sebelumnya mau gue bicarakan sama dia secara langsung. Sebenernya topiknya sangat gak penting. Sebenernya alasan utama gue ya emang cuma ingin ketemu sama dia aja. Mulai dari topik yang gak serius ini, topik yang gue jadikan alasan supaya gue bisa ngajak dia ketemuan, kita beranjak ke topik yang lebih serius.

'Gue rasa, kita gak akan pernah bisa biasa lagi.'
'Kok, kenapa?' tanya gue penasaran.
'Liat aja sikap lo ke gue, gue ngerasa lo ngusir-ngusir gue dan pengen gue cepet pergi dari sini' Ada jeda sebentar sebelum dia melanjutkan perkataannya 'Gue udah kenal lo dari lama kali, gue tau saat lo biasa aja dan saat lo gak biasa aja.'
'Gitu ya.' kata gue singkat

Gue merenungkan perkataan dia dan berusaha mengingat-ingat apa yang gue lakukan beberapa menit yang lalu, dan gue setujuh dengan pendapat dia. I was freaked out. I was unconsciously doing that.

Gue mau mempertahankan obrolan kita selama mungkin tetapi disisi lain gue gak mau terlalu lama bareng sama dia. Gue takut semua usaha gue untuk move on selama ini akan sia-sia (padahal udah sia-sia). Gue takut obrolan-obrolan kita nantinya malah akan membawa gue kembali ke masa lalu. Makanya gue terlihat seperti ingin mengakhiri pertemuan kita ini secepatnya. Padahal sesungguhnya gue gak ingin cepet-cepet pergi dari sini. Gue gak ingin pertemuan ini cepat berakhir.

Kita berdua beranjak dari tempat duduk kita masing-masing. Keheningan menyelimuti kita berdua, masing-masing dari kita gak berkata apapun sampai kita menuruni tangga menuju lantai 1.

Gue berhenti tepat di depan kasir di lantai 1. Dia pun berhenti. 'Sampai ketemu lagi ya' kata gue 'Sorry ya buat yang tadi, mungkin gue kurang senyum aja. Jadi gue kelihatannya sensi dan gak ramah'. Gue gak menjelaskan alasan utama gue kenapa gue terlihat seperti berusaha ingin buru-buru pergi dari dia. Kenapa gue terlihat ingin mengakhiri pertemuan kita secepatnya.

Dia hanya membalas gue dengan senyuman kecil. Bukan senyuman yang menandakan bahwa dia sedang dalam keadaan baik-baik saja. Tapi senyuman yang dibuat-buat. Senyuman yang menandakan bahwa dia sedang memikirkan sesuatu yang membuat dia gak nyaman.

Dia berjalan menjauhi gue dan keluar melalui pintu kaca yang transparan. Gue hanya melihat dia berjalan terus dan terus menjauhi gue. Berjalan ke tempat yang gak bisa gue jangkau lagi. Pintu itu tertutup perlahan seiring dengan jarak antara kita berdua yang semakin menjauh.

Setelah dia sudah tidak terlihat lagi. Gue duduk, dan menghabiskan McFlurry Oreo gue, saat pengeras suara di dalam ruangan memainkan lagu Shake It Out dari Florence + the Machine.

Gue melihat ke sekeliling sampai mata gue terpaku di suatu titik. Gue melihat ke tempat duduk, tempat dimana kita pernah makan bareng pertama kali. Tempat duduk itu kosong. Tapi beberapa detik kemudian, tempat duduk itu terisi oleh dua orang. Gue melihat bayangan gue dan dia saat kita makan bareng dulu. Dia terlihat begitu bersemangat menceritakan sesuatu. Sementara gue, gue sedang menghabiskan soft drink gue dan mata gue gak pernah lepas memperhatikan dia yang sedang menceritakan sesuatu.

Bayangan gue dan dia hilang saat ada sebuah keluarga kecil yang menempati tempat duduk itu.

Susunan bangku di sini belum berubah sama sekali, masih sama seperti waktu itu. Sama seperti gue yang belum berubah. Gue yang masih mengagumi dia sampai saat ini, rasa kagum yang gak pernah berkurang seperti saat pertama kali gue melihat dia 3 tahun yang lalu.

"And I've been a fool and I've been blind
I can never leave the past behind
I can see no way, I can see no way
I'm always dragging that 'horse' around

And our love is passed, it's such a mournful sound
Tonight I'm gonna bury that 'horse' in the ground
So I like to keep my issues drawn
But, It's always darkest before the dawn"

Shake it Out - Florence + the Machine

Sunday, March 8, 2015

Will

‘Woy bangun asu, udah jam 9 lewat ini’

Gue masih ngantuk banget saat Wahyu mencoba membangunkan gue dari tidur gue yang nyenyak. Gue berusaha membuka mata gue perlahan. Ada rasa perih yang muncul saat gue membuka mata gue karena gue emang baru tidur beberapa jam.

‘Lo tidur jam berapa nyet?’ Gue menjawab pertanyaan Wahyu dengan membuka tangan gue menunjukkan jumlah jari gue yang ada 5.

‘Jam 5?’ kata Wahyu. Gue cuma mengangguk kecil kemudian membungkus badan gue dengan selimut berusaha untuk melanjutkan tidur gue lagi.

***

Cerita ini bermula pada hari Jumat, 6 Maret 2015. Gue dateng ke Bandung untuk memberikan selamat kepada teman-teman gue yang baru saja mendapatkan gelar Sarjana Tekniknya sekalian mengambil beberapa barang gue yang masih ketinggalan di Bandung.

Setelah seharian di kampus untuk menyambut teman-teman gue yang selesai sidang akhirnya gue, Wahyu dan Alvin pun meluncur ke sebuah tempat makan di Jalan Veteran untuk makan malam sekalian traktiran ST si Wahyu.

Karena gue dan Alvin sudah gak punya kosan di Bandung, akhirnya kita sleep over di rumahnya Wahyu. Gue nyalain personal computer yang ada di kamarnya Wahyu dan gue memainkan sebuah game RPG offline sampai gue gak sadar udah adzan Subuh.

***
Gue masih berusaha buat tidur lagi sampai Alvin masuk ke kamar.

‘Ini si Tori tidur pagi anjir, Gue bangun jam setengah 5 buat ngecek hape terus dia masih di depan komputer.’ kata Alvin ke Wahyu. ‘Emang si tai ini sampah’ kata Wahyu.

‘Gak bisa tidur gue asu’ kata gue membela diri ‘Gak bisa tidur apa gak berusaha untuk bisa tidur lo.’ bales Wahyu. Tiba-tiba rasa kantuk gue hilang begitu aja mendengar perkataan Wahyu barusan.

Gue masih berada dalam balutan selimut gue saat gue menyadari, mungkinkah hal ini juga berlaku untuk kasus yang lain? move on misalnya.

Temen-temen gue banyak yang mengetahui hubungan gue dengan Lani (nama samaran). Kisah gue dengan Lani pernah gue ceritakan di blog gue tetapi udah gue hapus karena beberapa alasan. Temen-temen gue sering nanya ketika mereka ketemu sama gue lagi ‘Lo udah move on dari Lani, Tor?’ Gue selalu merespon pertanyaan mereka dengan sebuah anggukan sambil mengatakan ‘Udah kok.’ sambil tersenyum.

Padahal gue gak pernah bisa menyingkirkan dia dari pikiran gue sedetik pun, sampai saat ini. Gue lebih memilih untuk tidak membahas dia ke temen-temen gue dan menunjukkan sisi galau gue ke mereka, tapi gue lebih memilih untuk tersenyum setiap saat di depan temen-temen gue. Supaya mereka beranggapan bahwa gue udah baik-baik aja, meskipun sesungguhnya gue masih ‘hancur’ di dalam.

Disisi lain, gue selalu menjawab pertanyaan temen gue dengan ‘Gue udah move on dari dia kok’ karena gue berharap gue bisa termotivasi untuk melupakan dia. Tapi ternyata gue gak bisa.

Mungkin memang selama ini bukan gue yang gak bisa move on tetapi gue lebih memilih untuk gak berusaha buat move on.

Sunday, March 1, 2015

Bukan Sembarang Lagu.

I realize that someday in the future I will have trouble remembering this chant. So in that case, I just write it down here so I will never ever forget how it feels like to perform this chant with my fellow brother and sister in KMPN.

Ini bukan sembarang lagu
Lagu buat semua kawanku
Yang di depan yang di belakang
Yang di tengah dan di samping
Berbaris, menjadi satu

Satukan langkah derap dan tekadmu
Satukan semua jadi satu
Hambatan dan rintangan
Semua kami singkirkan
Tak satupun jadi penghalang

Lihatlah wahai semua isi dunia
Inilah kami KMPN
Penerbangan! Hati kami!
KMPN! Jiwa kami!

Jayalah jaya selama-lamanya!


Jakarta Convention Center, 1 December 2012.

Wednesday, February 25, 2015

2 bulan by Vanya "Sitoa" Wilhelmina

"Berawal dari iseng doang ngisi waktu liburan, eh ternyata waktu liburan kepotong banyak dan hectic. Tapi semua itu ga ada apa-apanya dibandingkan moment yang didapet. Yak, itulah kami. Kami dipanggil Nagasaba Kirana, guru Jaya Kirana, dulu Winaya Sunda, murid Antakusuma, nerusin Biantara. Kami adalah pendiklat divisi tata tertib kelompok OSKM 2012.

Makasih banyak buat temen-temen Nagasaba Kirana alias WinSun sabi booots yeah buat perjalanan 2 bulan terakhir. Ibarat lagu My World is Full with You, kalian semua udah ngisi dunia gue hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan. Dari kita ngonsep diklat bareng, main bareng, makan bareng, nginep bareng, dan apapun bareng, rasanya seneng banget bisa dapetin moment kayak gini. Selama diklat, banyak hal menyenangkan bersama kalian semua :)

Ocen si kordiv terbully, Tori si galau, Rival dan Tahera si idola para caplok, Dewa dan Natan si MC modus, Kevin si lawak, Ilman yang tetap berkata kecewa, Cella dan Gema dan Denaya yang kalo udah keluar muka marah semua caplok bakalan ciut gue rasa, Bame si komandan disiplin, para taplok HME (Victor, Gacil, Adit, Josi, Alfian, Hasfi, Dibre, dkk) yang datang bersama pulang bersama, Cece dan Ferdi yang selalu bersama, geng Plano (Nurul, Tendi, Yoyo, Fifi, Gina, dkk) yang kalo satu ada semua ada, Kibe dengan muka ngantuk, Ican sang kabid seminar, Evan yang awal-awal lupa kejarkom, Sarden si disiplin, Mardian yang tukang mecahin suasana, Nyoman dan Adi sang telor kuah sejati, Jibo yang sangat aktif, Gilang tetap yang terbaik, Fanny kecil-kecil cabe rawit, Donny yang sejenis Mardian, Rere sang programmer data caplok, Nito yang terlupakan, Citra si ibu sekertaris bersama Gema, Azahrul dan Denis dan Abud sang mamet, Olin yang menjanjikan oleh-oleh ditunggu yah haha, Jeffry sang danlap bersama Sumbranang si Korlap bersama juga Eki dan Babdur si danlaps, dan semua yang tak dapat disebutkan satu-satu disini :’)
Satu kalimat buat kalian semua: Terima Kasih dan selamat menunaikan ibadah puasa hingga nanti lebaran tiba

Tetap ceria dan sabi yah Nagasaba Kirana ({}) Jangan putus meski diklat udah kelar. Ini grup facebook diramaikeun terus kalo bisa haha"

Vanya Wilhelmina - 9 Agustus 2012.

P.S.: Post kali ini memang 100% gue copas dari tumblrnya Vanya. Gue lagi galau sekarang karena kangen mereka semua. Postingan ini benar-benar mewakili apa yang gue rasakan saat ini. If only I could back in time, I would treasure every moment with you guys.. I miss you all, I really do.