Friday, May 25, 2012

Karenamu


Malam ini ku bertanya,

pada Bintang yang biasa kusapa..

"bintang, apakah kaupernah merasa kesepian?"

"apakah kau sedih ketika tak ada seorangpun yang memperhatikanmu?"

Seperti biasa, bintang pun tak menjawab

tapi kudiam saja dan lanjut bertanya..

"bintang apakah kau ingat masa itu?"

"apa kau ingat dia yang selalu menemaniku sambil memperhatikanmu"

"apa
kah kau ingat wahai cahaya malam?"

"kurasa kau ingat"

"kurasa kau ingat senyumnya saat
ia memperhatikanmu"

"kurasa kau ingat dimatanya yang indah terpancar cahayamu yang menenangkan"

"kau tahu temanku"

"dialah yang mengenalkanku padamu"

"yang membuatku kagum dengan setitik cahayamu di malam gelap"

"kuharap kau masih ingat, semoga"

"karena satu pintaku padamu"

"apabila ia memperhatikanmu"

"sampaikan salamku kepadanya"

"sampaikan bahwa ia adalah bintangku"

"bintang dalam hidupku"

"katakan walau ribuan awan menghalangiku untuk melihatnya"

"walau sinar matahari melarangku untuk melihatnya"

"katakan aku tahu dia disana"

"katakan aku masih bisa merasakan cahayanya dihatiku"


tak lama setelah kata-kataku

awanpun menutupi bintang itu,

menghalangiku untuk mengagumi cahayanya..

tapi kutahu bintang tetap ditempatnya,

tetap bersinar dengan cahayanya

menunggu awan berlalu untuk bisa menemaniku lagi

dengan sinar kebanggaanya...




Karena kamu, aku tau betapa indahnya langit malam. karena kamu, aku gak pernah lagi jalan menunduk ke bawah dan selalu menatap ke atas. Dan karena kamu, aku gak pernah merasa kesepian lagi saat malam hari. aku rindu masa-masa itu, masa dimana kamu dan aku berbaring di bawah taburan bintang, dan melupakan dunia untuk sejenak. ketika kamu mengenalkan aku kepada indahnya setitik cahaya di langit malam. dan senyum manismu ketika memperhatikannya.

Kamu sangat menyukai langit malam bukan? aku selalu memperhatikanmu ketika kamu sedang menikmati dunia mu sendiri. Bahkan, kamu kan yang sampai mengenalkanku kepada indahnya setitik cahaya di langit malam itu. aku selalu ingat senyum mu yang selalu kamu tunjukkan setiap kali kamu menatapnya, bintang-bintang itu. Dan pantulan cahayanya yang  terpantul dari matamu.

Mungkin hal itu tidak akan terulang lagi, dan hanya menjadi kenangan antara aku dan kamu. Karena aku tau, sekarang kamu sudah menemukan pasanganmu yang tepat bukan? sama seperti bintang-bintang diseluruh alam semesta ini, mereka tidak sendirian tapi mereka diciptakan berpasang-pasangan.

Aku telah mengagumimu, dan karena kamu aku juga telah mengagumi keindahan cahaya-cahaya malam ini. Karenamu aku tak pernah berhenti menatap langit, karenamu aku sekarang bermimpi untuk bisa mencapai bintang-bintang itu. dan karenamu aku tetap menjaga impian itu. Karena setiap kali menikmati keindahannya aku selalu mengingatmu.

Would you lie with me and starring at the night sky? for one more time

Friday, May 4, 2012

Page 123 of 366 (Hari Pendidikan Nasional)


Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2012 (telat), Semoga pendidikan di Indonesia semakin membaik entah itu dari sistemnya, murid-muridnya, sarana dan prasarananya, dan guru-gurunya. Amiiin

Hari ini gue ngerasain lagi gimana rasanya upacara bendera, rasanya panas-panasan di tengah lapangan, gak di tengah lapangan sih tapi di pinggir jalan ganesha, berdiri berjam-jam, gak berjam-jam juga sih orang upacaranya cuma 20 menit, dan rasanya hormat ke bendera merah putih. Semua itu kembali gue rasakan sejak terakhir gue upacara 2 tahun yang lalu. Tapi gue sangat menyayangkan sih dari sekian ribu mahasiswa yang ada di kampus ini tapi beberapa puluh orang aja yang ikut upacara gak nyampe 50 orang looh, yaa mungkin mereka lagi ada kuliah atau urusan lain yang mendesak saat itu.

Upacara pada pagi hari itu berlangsung dengan sedikit hikmat dan Alhamdulillah berjalan lancar tanpa kendala, daaaan …… ada wartawan di sana-sini. Heboh banget ya orang upacara aja di foto-fotoin, perasaan dulu gue waktu upacara di SMA kagak di apa-apain. Sebagai orang yang sadar kamera otomatis gue berpose sok ganteng doong, yaa walaupun aslinya emang udah ganteng sih, tapi biar keliatan lebih ganteng aja nanti mwahahahaha.

Nih fotonya kalo gak percaya


Ketika Presiden KM ITB 2012-2013 lagi ngomong di depan memberikan pidato dan berhubung gue juga gak minat buat ngedengerin, maka secara gak sengaja ingatan gue membawa gue kembali ke masa-masa SMA dulu, ketika setiap senin pagi gue harus berdiri di lapangan bersama seluruh teman-teman gue menatap sang merah putih. Panas-panasan bareng mereka, di omelin guru piket yang lagi keliling masuk ke barisan gara-gara kita ngobrol terus gak bisa diem, dan ketika gue pingsan pas lagi upacara berlangsung, ahh sumpah loh dulu gue malu banget rasanya, berasa cupu abis gue di mata cewek-cewek yang dulu pada ngefans sama gue mwehehehe.

Ingatan gue pada saat upacara yang paling berkesan sih pas waktu itu, sekitar bulan maret tahun 2010. Dulu gue punya pacar looooh, beuuuh pamer nih ceritanya mwehehehe. Dulu kan pacar gue itu kelas XII IPA 2 sedangkan gue kelas XII IPA 1, jadi kalo pas upacara kelas kita tuh barisnya samping-sampingan. Berhubung emang gue gak mau jauh-jauh dari doi jadi kalo setiap baris, barisan gue selalu di belakang barisan doi supaya gue bisa memantau dan ngejagain dia dari ancaman marabahaya (cowok-cowok lain maksudnya) karena pacar gue yang satu ini cantik looh makanya kalo gak di jagain bisa bahaya mwahahaha

Waktu itu pacar gue ini keliatan beda banget dari biasanya, dia maniiiiiiis dan cantik banget. Kalah deh tuh fruktosa, laktosa, sama galaktosa, bahkan gulaku juga kalah deh manisnya. Terus sepanjang jalannya upacara gue gak bisa berhenti merhatiin dia, bahkan Kepala Sekolah yang lagi ngomong di depan aja kagak gue perhatiin brooh !. Gue berasa upacara pada hari itu berlangsung lebih cepat dari biasanya…

Selesai upacara gue samperin lah pacar gue yang penampilannya seperti Macan (manis dan cantik maksudnya) ini “Kamu cantik banget hari ini”

“ih kemana aja sih kamuuuu, dari dulu dulu aku udah cantik tauuu, makanya kamu tuh ya kalo punya kacamata di pake jangan cuma di kantongin doang!”

Emang dulu gue gak suka banget pake kacamata gue pake kacamata kalo lagi belajar di kelas aja, karena pake kacamata itu pegeeel broooh serius deh. udah gitu gue berasa kayak kutu buku banget deh kalo pake kacamata (padahal engga juga sih, justru tambah ganteng mwahahaha). Dan sekarang malahan kebalikan, gue gak pernah lepas kacamata. Karena kalo gue lepas kacamata semua orang terlihat gak ada mukanyaaa!

“Yaaa gak pake kacamata aja aku udah bisa ngeliat kecantikan kamu kan, gimana kalo aku pake kacamata… bisa gak kuat mata aku menahan aura kecantikan kamu” apa banget deh ini gombalan gue

“Uuuuuu gombaaaal (ˇεˇ)-c<´`)”

“AHHHHhhhh sakit tauuu yang, kamu mau aku jadi jelek?”
“Biarin…… biar gak ada lagi yang suka sama kamu selain aku (»''«)
“Aku terharu loh sama jawaban kamu (っˆзˆ)っ” 
“Ehhhh apa mau peluk-peluk, cari kesempatan yaaa kamu (¬_¬)ノ*(>˛<)

Banyak kenangan-kenangan manis yang bisa kita dapat selama SMA dulu, tentang cinta dan persahabatan. Seperti lagunya Chrisye “Tiada masa paling indah masa-masa di sekolah, tiada kisah paling indah… kisah kasih di sekolah~”

Entah kenapa gue rindu masa-masa SMA gue dulu, gue kangen kelas gue XII IPA 1, Guru gue Ida Sensei, temen-temen gue, Soto Daging si Ibu Soto yang harganya 5000 perak tapi sabiii banget, sama esnya si ganteng. Setiap sudut sekolah gue mungkin mempunyai kenangan tersendiri buat gue, entah itu kenangan indah, pait, ataupun manis

Setiap orang ada masanya...
Masa dimana mengenal dirimu...
Masa dimana mengenal dirinya...
Masa dimana aku, dirimu, dirinya menuntut ilmu bersama...
Bercanda ria dan bercengkrama di bawah satu atap...
Masa dimana persahabatan jadi hal terindah...
Masa dimana kita mulai mengenal rasa cinta...

Masa dimana kita tertawa riang dalam satu ruang...
Masa dimana kita duduk bersama dalam satu meja...
Masa dimana kita berdiri menghadap Sang Merah putih dalam satu lapangan...
Masa dimana kita semakin erat satu dengan lainnya...

Entah kapan...
Akan kuulangi masa ini...
Dengan dirimu...
Dirinya...
Dan mereka...

Entah kapan masa ini kan terulang kembali...
Semoga masa SMA ini menjadi memori...
Yang kan terpahat dalam jiwa dan hati...

***
“Lihat di luar sana, anak-anak SD dan SMP harus menyebrangi jembatan yang sudah hampir putus untuk bisa sampai ke sekolah mereka!”
“Mungkin salah satu dari kita yang ada disini juga pernah merasakan hal yang sama seperti mereka, atau mungkin lebih parah.. bla bla bla”
Kata-kata Presiden KM ITB 2012-2013 membuat pikiran gue kembali lagi ke tubuhnya. 

Di luar sana banyak anak-anak yang harus berjuang menyebrangi sungai, melewati hutan, berjalan kaki berkilo-kilometer, hanya untuk menuntut ilmu, hanya untuk bertemu dengan guru-guru mereka, dan teman-teman mereka. Sebuah perjuangan yang mungkin gak kita rasakan.


Di luar sana banyak anak-anak yang tidak sekolah, bukan karena mereka tidak mau sekolah, bukan karena mereka tidak pintar sehingga tidak di terima di sekolah manapun. Tetapi karena mereka tidak mempunyai biaya. Biaya pendidikan yang semakin mahal dari tahun ke tahun memberikan image bahwa sekolah adalah barang mewah yang hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang mampu membayar saja. Karena biaya pendidikan yang makin mahal maka mindset  orang-orang berubah, mereka berpikir setelah mereka lulus kuliah maka keinginan mereka pasti ingin mengembalikan ‘modal’ (Biaya yang udah di keluarkan sama orangtua mereka selama mereka menempuh pendidikan yang mahal dari TK sampai Kuliah).

Kesimpulan gue sih, ini adalah penyebab kenapa banyak orang Indonesia yang bekerja di luar Indonesia setelah mereka lulus. Karena apa? Yaa gak usah di tanya lagi sih, karena gaji di luar pasti lebih gede daripada gaji di Indonesia kan, dengan begitu mereka akan lebih cepat mengembalikan ‘modal’ mereka.

“Sok Idealis lo tor! Lo ngomong pake kata ‘Mereka’, kayak lo nantinya gak bakalan kayak gini aja! Munafik lo!”

Sebuah pernyataan yang hanya perlu gue tanggapi dalam hati. Gue punya rencana kok buat hidup gue sendiri, dan gak perlu gue pamerin disini kali ya.

***

Yaaaah kalo dipikir-pikir ternyata perjuangan gue juga berat ya buat masuk ke kampus ini. Perjuangan gue mungkin tidak dalam bentuk menyebrangi sungai, melewati hutan, ataupun berjalan berkilo-kilometer.

Dulu kuliah itu buat gue hanya sebatas mimpi, gue dulu gak pernah berani sama sekali ngebayangin yang namanya kuliah. Karena orangtua gue bukan dari kalangan orang mampu (udah pernah gue certain di postingan gue yang sebelum-sebelumnya), jadi buat gue bangku kuliah itu adalah barang mewah yang mungkin cuma bisa gue dapetkan di mimpi gue. Alhamdulillah dulu gue selalu dapet beasiswa dari SD-SMP, dulu gue ranking 1 loh di SMP ! anjiiir pamer mwahahaha. Tapi sayangnya pas SMA gue gak dapet beasiswa lagi gara-gara pas SMA emang gue bener-bener rusak, gue udah gak pernah masuk 3 besar lagi pas di SMA. Tapi bisa-bisanya gue masuk IPA mwehehehe

Mimpi gue tentang bangku kuliah sedikit lagi akan menjadi kenyataan dengan datangnya kak Lari, guru bimbel gue di sekolah. Waktu lagi pelajaran tambahan kak Lari memberikan informasi yang sangat berharga buat gue

“Jadi ini ada beasiswa dari ITB, kalo yang berminat langsung di copy aja nih file-filenya dari saya.”

Tanpa pikir panjang langsung aja gue copy dan gue baca syarat-syarat pengajuannya. Cukup banyak juga sih syarat-syarat yang harus gue penuhi supaya dapet beasiswa ini. Selama beberapa bulan dari akhir semester 1 sampai sebelum UN, gue terus ngurusin beasiswa ini. Sampai akhirnya pengajuan beasiswa gue diterima oleh ITB. Dari semua temen-temen satu sekolah gue yang ngajuin beasiswa, cuma gue dan seorang temen gue aja yang pengajuan beasiswanya di setujui. Dan akhirnya gue tinggal ikut test PMBP Daerah tanggal 27-28 Maret 2010.

Pada saat itu 14 April 2010, gue dateng ke warnet tempat biasa gue main buat membuka pengumuman hasil dari PMBP daerah. Dengan perasaan H2C (harap harap cemas) gue membuka pengumuman tersebut, dan ternyata nasib baik belum berpihak ke gue, gue gak lolos di PMBP Daerah. Patah semangat, sedih, kesel, galau, campur aduk deh perasaan gue saat itu. Dan malam itu juga gue diputusin sama pacar gue yang membuat gue tambah galau. Masalahnya sama seperti orang putus pada biasanya, tidak ada kecocokan lagi, yaa ketika lo udah gak ‘srek’ sama sesuatu dan udah gak nyaman lo pasti bakal ninggalin itu kan. Itulah yang terjadi dengan gue. Gue di tinggalin, seperti barang rusak yang sudah tidak berguna lagi.


Ketika lo punya mimpi, ketika lo punya cita-cita, selama lo masih bisa memperjuangkannya, perjuangkanlah, jangan menyerah sama keadaan, jangan menyerah kalo lo gagal, coba, coba, dan terus lo coba. Karena Mimpi itu tidak hanya sebagai bunga tidur, tetapi mimpi itu akan menjadi nyata ketika lo berusaha untuk mewujudkannya.

Disinilah gue sekarang bisa belajar di kampus ini, dulu semua itu hanya mimpi, tapi sekarang mimpi itu menjadi kenyataan. Ini bukanlah bagian terbesar dari hidup gue, tapi ini baru langkah kecil dalam mencapai mimpi terbesar gue.

Selamat bermimpi ! dan jangan jadikan mimpi lo hanya sebagai bunga tidur, wujudkanlah !