Friday, May 25, 2012

Karenamu


Malam ini ku bertanya,

pada Bintang yang biasa kusapa..

"bintang, apakah kaupernah merasa kesepian?"

"apakah kau sedih ketika tak ada seorangpun yang memperhatikanmu?"

Seperti biasa, bintang pun tak menjawab

tapi kudiam saja dan lanjut bertanya..

"bintang apakah kau ingat masa itu?"

"apa kau ingat dia yang selalu menemaniku sambil memperhatikanmu"

"apa
kah kau ingat wahai cahaya malam?"

"kurasa kau ingat"

"kurasa kau ingat senyumnya saat
ia memperhatikanmu"

"kurasa kau ingat dimatanya yang indah terpancar cahayamu yang menenangkan"

"kau tahu temanku"

"dialah yang mengenalkanku padamu"

"yang membuatku kagum dengan setitik cahayamu di malam gelap"

"kuharap kau masih ingat, semoga"

"karena satu pintaku padamu"

"apabila ia memperhatikanmu"

"sampaikan salamku kepadanya"

"sampaikan bahwa ia adalah bintangku"

"bintang dalam hidupku"

"katakan walau ribuan awan menghalangiku untuk melihatnya"

"walau sinar matahari melarangku untuk melihatnya"

"katakan aku tahu dia disana"

"katakan aku masih bisa merasakan cahayanya dihatiku"


tak lama setelah kata-kataku

awanpun menutupi bintang itu,

menghalangiku untuk mengagumi cahayanya..

tapi kutahu bintang tetap ditempatnya,

tetap bersinar dengan cahayanya

menunggu awan berlalu untuk bisa menemaniku lagi

dengan sinar kebanggaanya...




Karena kamu, aku tau betapa indahnya langit malam. karena kamu, aku gak pernah lagi jalan menunduk ke bawah dan selalu menatap ke atas. Dan karena kamu, aku gak pernah merasa kesepian lagi saat malam hari. aku rindu masa-masa itu, masa dimana kamu dan aku berbaring di bawah taburan bintang, dan melupakan dunia untuk sejenak. ketika kamu mengenalkan aku kepada indahnya setitik cahaya di langit malam. dan senyum manismu ketika memperhatikannya.

Kamu sangat menyukai langit malam bukan? aku selalu memperhatikanmu ketika kamu sedang menikmati dunia mu sendiri. Bahkan, kamu kan yang sampai mengenalkanku kepada indahnya setitik cahaya di langit malam itu. aku selalu ingat senyum mu yang selalu kamu tunjukkan setiap kali kamu menatapnya, bintang-bintang itu. Dan pantulan cahayanya yang  terpantul dari matamu.

Mungkin hal itu tidak akan terulang lagi, dan hanya menjadi kenangan antara aku dan kamu. Karena aku tau, sekarang kamu sudah menemukan pasanganmu yang tepat bukan? sama seperti bintang-bintang diseluruh alam semesta ini, mereka tidak sendirian tapi mereka diciptakan berpasang-pasangan.

Aku telah mengagumimu, dan karena kamu aku juga telah mengagumi keindahan cahaya-cahaya malam ini. Karenamu aku tak pernah berhenti menatap langit, karenamu aku sekarang bermimpi untuk bisa mencapai bintang-bintang itu. dan karenamu aku tetap menjaga impian itu. Karena setiap kali menikmati keindahannya aku selalu mengingatmu.

Would you lie with me and starring at the night sky? for one more time

Friday, May 4, 2012

Page 123 of 366 (Hari Pendidikan Nasional)


Selamat Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2012 (telat), Semoga pendidikan di Indonesia semakin membaik entah itu dari sistemnya, murid-muridnya, sarana dan prasarananya, dan guru-gurunya. Amiiin

Hari ini gue ngerasain lagi gimana rasanya upacara bendera, rasanya panas-panasan di tengah lapangan, gak di tengah lapangan sih tapi di pinggir jalan ganesha, berdiri berjam-jam, gak berjam-jam juga sih orang upacaranya cuma 20 menit, dan rasanya hormat ke bendera merah putih. Semua itu kembali gue rasakan sejak terakhir gue upacara 2 tahun yang lalu. Tapi gue sangat menyayangkan sih dari sekian ribu mahasiswa yang ada di kampus ini tapi beberapa puluh orang aja yang ikut upacara gak nyampe 50 orang looh, yaa mungkin mereka lagi ada kuliah atau urusan lain yang mendesak saat itu.

Upacara pada pagi hari itu berlangsung dengan sedikit hikmat dan Alhamdulillah berjalan lancar tanpa kendala, daaaan …… ada wartawan di sana-sini. Heboh banget ya orang upacara aja di foto-fotoin, perasaan dulu gue waktu upacara di SMA kagak di apa-apain. Sebagai orang yang sadar kamera otomatis gue berpose sok ganteng doong, yaa walaupun aslinya emang udah ganteng sih, tapi biar keliatan lebih ganteng aja nanti mwahahahaha.

Nih fotonya kalo gak percaya


Ketika Presiden KM ITB 2012-2013 lagi ngomong di depan memberikan pidato dan berhubung gue juga gak minat buat ngedengerin, maka secara gak sengaja ingatan gue membawa gue kembali ke masa-masa SMA dulu, ketika setiap senin pagi gue harus berdiri di lapangan bersama seluruh teman-teman gue menatap sang merah putih. Panas-panasan bareng mereka, di omelin guru piket yang lagi keliling masuk ke barisan gara-gara kita ngobrol terus gak bisa diem, dan ketika gue pingsan pas lagi upacara berlangsung, ahh sumpah loh dulu gue malu banget rasanya, berasa cupu abis gue di mata cewek-cewek yang dulu pada ngefans sama gue mwehehehe.

Ingatan gue pada saat upacara yang paling berkesan sih pas waktu itu, sekitar bulan maret tahun 2010. Dulu gue punya pacar looooh, beuuuh pamer nih ceritanya mwehehehe. Dulu kan pacar gue itu kelas XII IPA 2 sedangkan gue kelas XII IPA 1, jadi kalo pas upacara kelas kita tuh barisnya samping-sampingan. Berhubung emang gue gak mau jauh-jauh dari doi jadi kalo setiap baris, barisan gue selalu di belakang barisan doi supaya gue bisa memantau dan ngejagain dia dari ancaman marabahaya (cowok-cowok lain maksudnya) karena pacar gue yang satu ini cantik looh makanya kalo gak di jagain bisa bahaya mwahahaha

Waktu itu pacar gue ini keliatan beda banget dari biasanya, dia maniiiiiiis dan cantik banget. Kalah deh tuh fruktosa, laktosa, sama galaktosa, bahkan gulaku juga kalah deh manisnya. Terus sepanjang jalannya upacara gue gak bisa berhenti merhatiin dia, bahkan Kepala Sekolah yang lagi ngomong di depan aja kagak gue perhatiin brooh !. Gue berasa upacara pada hari itu berlangsung lebih cepat dari biasanya…

Selesai upacara gue samperin lah pacar gue yang penampilannya seperti Macan (manis dan cantik maksudnya) ini “Kamu cantik banget hari ini”

“ih kemana aja sih kamuuuu, dari dulu dulu aku udah cantik tauuu, makanya kamu tuh ya kalo punya kacamata di pake jangan cuma di kantongin doang!”

Emang dulu gue gak suka banget pake kacamata gue pake kacamata kalo lagi belajar di kelas aja, karena pake kacamata itu pegeeel broooh serius deh. udah gitu gue berasa kayak kutu buku banget deh kalo pake kacamata (padahal engga juga sih, justru tambah ganteng mwahahaha). Dan sekarang malahan kebalikan, gue gak pernah lepas kacamata. Karena kalo gue lepas kacamata semua orang terlihat gak ada mukanyaaa!

“Yaaa gak pake kacamata aja aku udah bisa ngeliat kecantikan kamu kan, gimana kalo aku pake kacamata… bisa gak kuat mata aku menahan aura kecantikan kamu” apa banget deh ini gombalan gue

“Uuuuuu gombaaaal (ˇεˇ)-c<´`)”

“AHHHHhhhh sakit tauuu yang, kamu mau aku jadi jelek?”
“Biarin…… biar gak ada lagi yang suka sama kamu selain aku (»''«)
“Aku terharu loh sama jawaban kamu (っˆзˆ)っ” 
“Ehhhh apa mau peluk-peluk, cari kesempatan yaaa kamu (¬_¬)ノ*(>˛<)

Banyak kenangan-kenangan manis yang bisa kita dapat selama SMA dulu, tentang cinta dan persahabatan. Seperti lagunya Chrisye “Tiada masa paling indah masa-masa di sekolah, tiada kisah paling indah… kisah kasih di sekolah~”

Entah kenapa gue rindu masa-masa SMA gue dulu, gue kangen kelas gue XII IPA 1, Guru gue Ida Sensei, temen-temen gue, Soto Daging si Ibu Soto yang harganya 5000 perak tapi sabiii banget, sama esnya si ganteng. Setiap sudut sekolah gue mungkin mempunyai kenangan tersendiri buat gue, entah itu kenangan indah, pait, ataupun manis

Setiap orang ada masanya...
Masa dimana mengenal dirimu...
Masa dimana mengenal dirinya...
Masa dimana aku, dirimu, dirinya menuntut ilmu bersama...
Bercanda ria dan bercengkrama di bawah satu atap...
Masa dimana persahabatan jadi hal terindah...
Masa dimana kita mulai mengenal rasa cinta...

Masa dimana kita tertawa riang dalam satu ruang...
Masa dimana kita duduk bersama dalam satu meja...
Masa dimana kita berdiri menghadap Sang Merah putih dalam satu lapangan...
Masa dimana kita semakin erat satu dengan lainnya...

Entah kapan...
Akan kuulangi masa ini...
Dengan dirimu...
Dirinya...
Dan mereka...

Entah kapan masa ini kan terulang kembali...
Semoga masa SMA ini menjadi memori...
Yang kan terpahat dalam jiwa dan hati...

***
“Lihat di luar sana, anak-anak SD dan SMP harus menyebrangi jembatan yang sudah hampir putus untuk bisa sampai ke sekolah mereka!”
“Mungkin salah satu dari kita yang ada disini juga pernah merasakan hal yang sama seperti mereka, atau mungkin lebih parah.. bla bla bla”
Kata-kata Presiden KM ITB 2012-2013 membuat pikiran gue kembali lagi ke tubuhnya. 

Di luar sana banyak anak-anak yang harus berjuang menyebrangi sungai, melewati hutan, berjalan kaki berkilo-kilometer, hanya untuk menuntut ilmu, hanya untuk bertemu dengan guru-guru mereka, dan teman-teman mereka. Sebuah perjuangan yang mungkin gak kita rasakan.


Di luar sana banyak anak-anak yang tidak sekolah, bukan karena mereka tidak mau sekolah, bukan karena mereka tidak pintar sehingga tidak di terima di sekolah manapun. Tetapi karena mereka tidak mempunyai biaya. Biaya pendidikan yang semakin mahal dari tahun ke tahun memberikan image bahwa sekolah adalah barang mewah yang hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang mampu membayar saja. Karena biaya pendidikan yang makin mahal maka mindset  orang-orang berubah, mereka berpikir setelah mereka lulus kuliah maka keinginan mereka pasti ingin mengembalikan ‘modal’ (Biaya yang udah di keluarkan sama orangtua mereka selama mereka menempuh pendidikan yang mahal dari TK sampai Kuliah).

Kesimpulan gue sih, ini adalah penyebab kenapa banyak orang Indonesia yang bekerja di luar Indonesia setelah mereka lulus. Karena apa? Yaa gak usah di tanya lagi sih, karena gaji di luar pasti lebih gede daripada gaji di Indonesia kan, dengan begitu mereka akan lebih cepat mengembalikan ‘modal’ mereka.

“Sok Idealis lo tor! Lo ngomong pake kata ‘Mereka’, kayak lo nantinya gak bakalan kayak gini aja! Munafik lo!”

Sebuah pernyataan yang hanya perlu gue tanggapi dalam hati. Gue punya rencana kok buat hidup gue sendiri, dan gak perlu gue pamerin disini kali ya.

***

Yaaaah kalo dipikir-pikir ternyata perjuangan gue juga berat ya buat masuk ke kampus ini. Perjuangan gue mungkin tidak dalam bentuk menyebrangi sungai, melewati hutan, ataupun berjalan berkilo-kilometer.

Dulu kuliah itu buat gue hanya sebatas mimpi, gue dulu gak pernah berani sama sekali ngebayangin yang namanya kuliah. Karena orangtua gue bukan dari kalangan orang mampu (udah pernah gue certain di postingan gue yang sebelum-sebelumnya), jadi buat gue bangku kuliah itu adalah barang mewah yang mungkin cuma bisa gue dapetkan di mimpi gue. Alhamdulillah dulu gue selalu dapet beasiswa dari SD-SMP, dulu gue ranking 1 loh di SMP ! anjiiir pamer mwahahaha. Tapi sayangnya pas SMA gue gak dapet beasiswa lagi gara-gara pas SMA emang gue bener-bener rusak, gue udah gak pernah masuk 3 besar lagi pas di SMA. Tapi bisa-bisanya gue masuk IPA mwehehehe

Mimpi gue tentang bangku kuliah sedikit lagi akan menjadi kenyataan dengan datangnya kak Lari, guru bimbel gue di sekolah. Waktu lagi pelajaran tambahan kak Lari memberikan informasi yang sangat berharga buat gue

“Jadi ini ada beasiswa dari ITB, kalo yang berminat langsung di copy aja nih file-filenya dari saya.”

Tanpa pikir panjang langsung aja gue copy dan gue baca syarat-syarat pengajuannya. Cukup banyak juga sih syarat-syarat yang harus gue penuhi supaya dapet beasiswa ini. Selama beberapa bulan dari akhir semester 1 sampai sebelum UN, gue terus ngurusin beasiswa ini. Sampai akhirnya pengajuan beasiswa gue diterima oleh ITB. Dari semua temen-temen satu sekolah gue yang ngajuin beasiswa, cuma gue dan seorang temen gue aja yang pengajuan beasiswanya di setujui. Dan akhirnya gue tinggal ikut test PMBP Daerah tanggal 27-28 Maret 2010.

Pada saat itu 14 April 2010, gue dateng ke warnet tempat biasa gue main buat membuka pengumuman hasil dari PMBP daerah. Dengan perasaan H2C (harap harap cemas) gue membuka pengumuman tersebut, dan ternyata nasib baik belum berpihak ke gue, gue gak lolos di PMBP Daerah. Patah semangat, sedih, kesel, galau, campur aduk deh perasaan gue saat itu. Dan malam itu juga gue diputusin sama pacar gue yang membuat gue tambah galau. Masalahnya sama seperti orang putus pada biasanya, tidak ada kecocokan lagi, yaa ketika lo udah gak ‘srek’ sama sesuatu dan udah gak nyaman lo pasti bakal ninggalin itu kan. Itulah yang terjadi dengan gue. Gue di tinggalin, seperti barang rusak yang sudah tidak berguna lagi.


Ketika lo punya mimpi, ketika lo punya cita-cita, selama lo masih bisa memperjuangkannya, perjuangkanlah, jangan menyerah sama keadaan, jangan menyerah kalo lo gagal, coba, coba, dan terus lo coba. Karena Mimpi itu tidak hanya sebagai bunga tidur, tetapi mimpi itu akan menjadi nyata ketika lo berusaha untuk mewujudkannya.

Disinilah gue sekarang bisa belajar di kampus ini, dulu semua itu hanya mimpi, tapi sekarang mimpi itu menjadi kenyataan. Ini bukanlah bagian terbesar dari hidup gue, tapi ini baru langkah kecil dalam mencapai mimpi terbesar gue.

Selamat bermimpi ! dan jangan jadikan mimpi lo hanya sebagai bunga tidur, wujudkanlah !

Sunday, April 8, 2012

Page 80 of 366

Hey Readers ! Masih inget kan tentang Rita yang udah pernah gue certain di cerita gue yang sebelumnya? Kali ini gue mau menceritakan pengalaman gue sehari bersama dia nih B-)
Okeeeh, Hari ini gue seneng banget qaqaaa. Karena apa? Karena gue mau ketemu lagi sama si Rita, udah lebih dari satu tahun loh gue gak ketemu sama dia. Makanya hari ini gue mempersiapkan semuanya dengan matang! . Sebelum berangkat gue mandi kembang 7 rupa dulu biar keliatan seger, dan wangi, dan kali aja muka gue makin terlihat ganteng (tapi emang aslinya udah ganteng sih Mwhahaha)


“Tunggu gue disana ya ta, gue kesana cuma buat ketemu lo kok..”

Semua persiapan udah beres, sip ! Anyeeer akuuu dataaang !
Selama perjalanan perasaan gue campur aduk mulai dari kangen, takut, canggung, dan menggebu-gebu, semua perasaan itu bergerumul di dalam hati gue. Gue jadi inget waktu terakhir ketemu dia, kita itu diem-dieman. Sekelas tapi jarang ngomong, gara-gara insiden itu. Ya kebodohan yang gue lakukan telah membuat gue seperti ini.

Sampai di kampusnya si Rita, perasaan gue semakin gak menentu. Degup jantung gue semakin cepat, hidung gue kembang-kempis, keringat dingin mulai gue rasakan, dan bulu kuduk gue berdiri (ini mau ketemu cewe apa ketemu setan). Ya maklum lah kalo gue deket sama orang (cewe) yang gue suka, gejala-gejala ini pasti selalu gue alami.

Tapi Alhamdulillah semua berjalan lancar seperti harapan gue (tumben loh ini biasanya expectation gue selalu berbanding terbalik dengan reality), gue ngobrol dengan biasa sama si Rita. Dengan bahasa manusia yang lancar, buka seperti bahasa orang utan yang “aauu… a.. u.. a..u”

Ogenki desuka?
Genki desu :)”
“cie masih inget juga lo bahasa jepang, kirain udah lupa haha” ledek gue
“Ihh iya dooong, gue kan selalu ingat pesan-pesan sensei” jawab Rita dengan ekspresi lebaynya seperti biasa.
“Emang sensei berpesan apa ke lo?”
“Ihhh mau tau aja deh lo, dasar kepoo  (`´)” ledeknya

Ingatan gue membawa gue kembali pada saat gue masih kelas 3 SMA. Ketika itu gue berdiri di depan kelas XI IPB. Sedang memperhatikan si Rita berbicara di depan kelas. Saat itu juga sensei lewat di depan gue.

“Eh Tri kenapa kamu gak masuk?”
“Gpp sensei diluar aja, lagian juga si Rita udah ngomong tuh”
“Tri, kamu suka ya sama si Rita? Kenapa gak kamu jadiin pacar aja?” Singkat, Jelas, Padat, dan Tepat sasaran!

Siip banget ! kata gue. Kok sensei bisa tau sih, apakah dia semacam orang Indigo? Ahh ternyata guru gue ini selain jago bahasa jepang tapi dia bisa meramal juga -___-

“Engga kok sensei, kita cuma temen aja hehe” jawab gue sekenanya sambil cengengesan
“Yaah seandainya kamu jadiin pacar juga gpp lagi, lagian kalo sensei liat kalian itu cocok kok”
“…” gue diem, tapi dalam hati mah begini “stop it you ~(´`~)(~´`)~”
“Yaah lagian juga si Rita udah punya pacar kok sensei hehe”
“Ohh yaudah, sukses ya kalian berdua. Saya tinggal dulu”
“Oke sensei..”

***

Perjalanan hari ini gue lanjutkan kembali menuju ke sebuah Villa bersama Rita, Ryka, dan Lawrence. Rencananya kita mau ngadain liburan di Villa pada saat libur semester 4 nanti, jadi hari ini kita mau survei ke Villa yang nantinya akan kita tempati.

Selama perjalanan gue melepas rindu dengan ngobrol-ngobrol bersama temen-temen semasa SMA gue itu, dan juga si Rita tentunya. Banyak yang kita bicarakan, mulai dari kenangan-kenangan waktu di SMA, sampai rencana masa depan kita masing-masing dan tentang perkembangan teknologi. Ya benar perkembangan teknologi! Gue pun langsung inget janji antara gue dan Rita dicerita sebelumnya. Janji gue yang berbunyi

“Ta, suatu saat gue bakalan ngajak lo ke luar angkasa naik pesawat yang gue bikin!”

            Karena janji itulah sekarang gue disini, karena janji yang udah gue ucapkan ke dia membuat gue bisa sampai disini!. Seandainya dulu gue gak janji seperti itu ke dia mungkin saat ini gue gak disini. Gue bakal menetapi janji gue ke lo ta, take my words!

Pantaaaaai, biruuuu, Sora Aooooi . Loh ada Sora Aoi? Jangan ngeres dulu kakaaak, Sora Aoi itu artinya langit biru. Hahaha

Sampai di kawasan pantai rasanya gue pengen langsung nyebur dan berenang. Udah lama banget gue hanya melihat gunung, gunung, dan gunung di Bandung ini dan akhirnya sampai juga gue gak ke pantai!. Terakhir kali gue ke pantai mungkin saat gue kelas 5 SD bareng keluarga gue ke Anyer. Karena gue inget tujuan gue kesini buat survey bukan buat berenang, maka gue urungkan lah niat gue berenang di laut, padahal pengen banget kakaak -____-

            Setelah selesai survey Villa yang nantinya akan kita tempati, gue pun memutuskan untuk berjalan-jalan kecil sama si Rita. Kita berjalan menyusuri pantai.

“Bagus ya ta lautnya, gue udah lama gak melihat pantai”
“Iya tor, disini emang bagus banget tempatnya. Gue sering kesini kok sama temen-temen gue”
“Wah enak ya kalo tinggal di deket daerah pantai, bisa sering-sering berenang. haha”
“Liat deh ta, di ujung sana masa depan kita terbentang luas! Seperti laut ini” kata gue sambil menujuk ke arah horizon
“Laut ini merupakan penghubung antara kita dengan masa depan kita ta”
“Semuanya tergantung kita, apakah kita berani mengarungi samudera luas kehidupan dan meraih impian kita. atau hanya berdiam diri di pantai melihat orang lain berlayar untuk menggapai cita-citanya”
“Iya tor, terkadang gue sempet berpikir. Apakah nanti gue bisa mengarungi samudera yang luas dan liar ini sendirian?”
“Tantangan dan rintangan pasti ada ta, yang penting tinggal bagaimana lo membuat ‘kapal’ lo itu bisa bertahan saat terombang-ambing di samudera lepas ini. Sampai lo berhasil menemukan cahaya dari mercusuar…”

            Sama seperti hati gue ta, hati gue udah terlalu lama terombang-ambing dalam samudera liar dan luas, yang gue sebut Cinta. Sampai saat ini gue masih belum bisa melabuhkan hati gue, karena gue masih mencari pelabuhan yang tepat untuk gue singgahi. atau mungkin menunggu pelabuhan itu kosong, sehingga gue bisa melabuhkan 'kapal' gue disana.

            Samudera luas yang membentang di hadapan gue menarik perhatian gue. Gue merasa tentram, tenang, dan damai. Ditambah desiran angin yang bertiup menarik pikiran gue ke si Rita, ya Rita yang sejak tadi berdiri di belakang gue dan kenangan-kenangan bersamanya.

Andaikan waktu seperti sebuah kaset rusak,
Yang terus memutar ulang sebuah kejadian yang sama..
Maka ku ingin memutar ulang semua kenanganku bersamamu,
Kembali ke masa kita berdua dulu..
Aku berjanji,
Bila saat itu benar-benar bisa terulang..
Maka takkan kusiakan perasaan ini,
Takkan ragu untuk kuungkapkan kepadamu..
Lagi dan lagi,
Bila saat itu benar-benar bisa terulang..
Maka akan kutunjukkan kepadamu,
Bahwa aku mencintaimu
Terus dan terus..
Bila saat itu benar-benar bisa terulang,
Aku takkan pernah bosan untuk mencintaimu..
Berapa kalipun saat itu terulang,
Hanya satu yang kuingin kau tau..
Bahwa aku mencintaimu,
Dan aku menyesal tak pernah sempat mengatakannya kepadamu..

***

“Ta, gue pamit pulang dulu ya. Udah malem nih, takut kemaleman nyampe rumah”
“Yaaah jangan pulang doong, sepi nih di Kostan. Tuh si Ryka aja ikut kalian balik ke Jakarta. Gue di kostan sama siapa? :(”
“Hahaha, masih seperti dulu lo. Lebaaay” ledek gue
“Huuuu rese lo tor ("`з´ )/"(>_<!)

Bahkan setelah pamitan kita pun gak pulang-pulang juga. Gue sama Rita masih ngobrol-ngobrol dan bercanda-canda sambil menunggu Ryka menyiapkan barang-barangnya. Ada perasaan gak mau berpisah sepertinya di antara kita berdua, perasaan yang sulit gue jelaskan yang terus bergerumul di hati gue, atau bisa dibilang kangen. Gue bisa liat itu dari tatapan matanya yang tiba-tiba berubah, sebuah tatapan yang berbeda dari tatapan tadi pagi pada saat gue bertemu dia.

Pengalaman hari ini membuat gue tersadar, perasaan gue udah gak seperti dulu lagi ke si Rita. Gue gak merasakan lagi perasaan-perasaan yang menggebu-gebu ketika deket dia, gue gak lagi merasakan lagi desiran darah yang mengalir lebih cepat seperti dulu ketika gue deket dia. Intinya gue gak merasa canggung lagi.

Seperti tulisan di atas pasir yang tersapu ombak, seperti debu yang tertiup angin..
Seperti kayu yang terbakar api hingga mengabu,
Seperti dedaunan yang gugur dan mengering..
Seperti es yang mencair, seperti embun di panas terik..
Seperti api di musim hujan,Seperti asap di antara kabut..
Seperti itulah perasaan gue ke si Rita, mulai hilang... karena waktu telah membawanya pergi.

Wednesday, April 4, 2012

alasan untuk bangun dipagi hari

diriku sendiri tidak pernah terbangun
ke dalam kenyataan dimana tidak ada dirimu
menuju dunia yang beranggapan cinta hanyalah kata
yang hanya berdiam didalam novel dan film
sebagai secarik cinta yang sempurna
menceritakan sekeping cinta yang tergariskan
mengiming-imingi sebuku cinta yang terencana

tapi dulu ku pernah terbangun
kedalam dunia disaat manusia dapat jatuh cinta
melewati segalanya berdua
saling menemani menikmati semua
tempat dimana 'apa yang kau lakukan' dan 'apa yang kau makan'
merupakan sebuah pertanyaan penting

namun tanyaku berbeda
mengapa diluar sana penuh sesak
dengan sepasang sehidup semati yang berganti-ganti
tapi selalu mengulang kalimat 'dialah satu-satunya'
lanjutku bertanya
apakah bisa berkali-kali jatuh cinta
atau kau terlalu sering jatuh
sehingga lupa rasanya maka bebal akhirnya

semua jawab yang kudapat hanya murka
ya hanya murka yang memaksaku untuk sekali lagi menutup mata
kecuali darimu yang hanya tersenyum
seakan berbisik bahwa kau juga mencari jawaban itu
lalu kau mengujar satu kalimat
'mungkin kita sendirilah jawabannya'
maka ku berusaha untuk jatuh cinta padamu
jatuh secepat dan sekeras yang kubisa agar terbangun
sehingga bisa sampai pada satu waktu
disaat kau bukan kudapatkan
namun kita saling menemukan

menemukan alasan untuk bangun dipagi hari

M. Arijanda Putra

Monday, March 26, 2012

Pemunculan dan Terbang Perdana “N250 - Gatotokoco”

Dedicated for those who are still dreaming and fighting for a better Indonesia.


"Kamis, 10 Agustus 1995, adalah hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Hari itu menandai kesuksesan putra-putri Indonesia menghadirkan teknologi canggih di Bumi Pertiwi. Hari itu kita membuktikan bahwa kita sesungguhnya mampu berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu menguasai teknologi canggih, teknologi dirgantara, teknologi pesawat terbang. Saya hanya bisa terdiam dan berdoa kepada Allah SWT semoga hasil rekayasa teknologi tinggi ini dapat dilanjutkan oleh generasi berikutnya.

Inilah hasil karya generasi penerus yang dipersembahkan untuk ulang tahun emas, ulang tahun ke-50, Republik Indonesia. Generasi penerus yang ada di IPTN telah mencurahkan pikiran dan tenaga. Mereka dengan tekun bekerja keras, hampir tak mengenal waktu istirahat, untuk melahirkan pesawat N-250. Mereka patut dibanggakan.
Mereka pun bangga karena pada usia relative muda antara 20-40 tahunan sudah dipercaya mengerjakan pekerjaan yang amat canggih. Pekerjaan rekayasa teknologi tinggi ini membuktikan bahwa banga Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia dalam kemampuan menguasai teknologi tinggi.

Saat yang dinanti-nantikan dengan berdebar akhirnya tiba. Tepat pukul 10.08 WIB di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, prototype pesawat N-250 meluncur di landasan pacu. Puluhan ribu pasang mata, seperti menahan nafas menanti detik-detik N-250 Gatotkoco lepas landas. Meskipun sudah melewati berbagai pengujian, namun tak sedikit karyawan dan teknisi yang berdebar-debar mengingat N-250 itu merupakan pesawat yang baru lahir dan belum pernah terbang. Inilah peristiwa dalam dunia penerbangan, sebuah peluncuran pesawat, sekaligus bersamaan dengan terbang perdananya.

Tidak ada yang meragukan N-250 Gatotkoco gagal terbang kecuali mereka yang tidak suka dengan penguasaan Iptek oleh bangsa sendiri, semua orang menginginkan N-250 bisa terbang dengan mulus. Mereka yang tidak senang, termasuk sejumlah pers luar negeri dan perusahaan sejenis yang merasa tersaingi jika N-250 berhasil terbang, melakukan semacam “perang urat syaraf” bahkan terror mental dengan meniupkan isu bahwa N-250 Gatotkoco tidak bisa terbang.

Saya masih ingat tulisan di Majalah Asiaweek edisi 11 Agustus 1995 yang mengatakan bahwa Habibie melakukan sesuatu yang tidak normal, semestinya N-250 itu diuji secara diam-diam dahulu, baru kemudian dipertontonkan kepada public. Asiaweek menilan bahwa N-250 tidak siap terbang pada hari dan bulan itu, karenanya, ada kemungkinan akan terjadi musibah.

Isu seperti ini yang menciptakan ketegangan pada hadirin. Tak terkecuali Pak Harto dan Ibu Tien, Wapres Try Sutrisno dan Ibu Tuty Try Sutrisno. Wajah-wajah yang menyaksikan upacara Terbang Perdana tersebut tampak tegang saat N-250 hendak lepas landas.



Ketegangan itu mencair saat roda-roda pesawat N-250 mulai terangkat dan terus naik meninggalkan bandara menembus angkasa Bandung yang tampak cerah membiru.
Sorak sorai dan tepuk tangan menggema, bangga bercampur haru. Mereka semua lega. Tak sedikit undangan yang menitikkan air mata bahagia.

Pak Harto terlihat beberapa kali menyapu wajahnya, membersihkan aliran air mata dengan sapu tangan putih. Bahkan Ibu Tien dengan spontan memeluk dan menjabat tangan saya mengucapkan selamat. Begitu pula dengan para undangan lainnya.

Mereka satu per satu mengucapkan selamat pada Ainun dan Saya. Namun, saya sendiri saat itu tak menyadari semua ucapan selamat itu. Saat itu saya seperti kehilangan kesadaran. Ainun istri saya yang sepanjang masa telah menyatu dan manunggal dengan saya, melihat ada sesuatu terjadi pada diri saya, mengatakan saya harus bertahan.

            Saat itu pula pikiran saya melayang membawa saya ke Aachen. Yaitu, ketika saya terbaring sakit di sebuah rumah sakit di kota itu. Kala itu saya adalah mahasiswa berusia 21 tahun. Hidup di rantau dalam kondisi sakit parah, dan harapan hidup yang menipis.

            Dalam suasana tanpa kepastian hidup itulah muncul sesuatu bagaikan sebuah mukjizat dalam diri saya.. sebuah semangat yang bergelora dalam diri saya untuk bisa tampil mempersembahkan pengabdian kepada Ibu Pertiwi. Tapi apa bisa? Dan bagaimana? Sebab saya tak berdaya , terbaring di rumah sakit. Namun, saya tiba-tiba tergerak untuk menyampaikan sumpah yang saya tulis dalam sebuah puisi, yang berjudul “Sumpahku”.

            Sumpah inilah yang telah memotivasi saya. Saya ingin mempersembahkan sesuatu kepada Tanah Air Tercinta. Sumpah itu telah menjelma menjadi suatu pernyataan sikap dan penyerahan diri secara total kepada bangsa dan Tanah Air. Sejak sumpah itu, saya selalu berdoa semoga Allah member umur panjang dan sisa umur saya Insya Allah akan saya serahkan sepenuhnya untuk berbakti kepada Ibu Pertiwi. Sebab semua itu adalah karunia Allah.

            Sumpah ini telah membuat saya bekerja siang dan malam. Bekerja tanpa mengenal waktu untuk bangsa dan Negara. Mempersembahkan karya teknologi dan puncaknya adalah pesawat N-250 yang diakui dunia sebagai karya besar. Sebuah pesawat yang tercanggih di kelasnya dan diberi nama “Gatotkoco”."

Kutipan dari buku : Habibie dan Ainun, Bab 24.

Thursday, March 22, 2012

Friendzone


Suka sama cewek yang udah punya pacar, Sah-sah aja gak sih? Legal gak sih? Apakah ada UUD Percintaan yang mengatur tentang ini?

Ngarep cewek yang kita suka putus dengan pacarnya, Apakah itu dosa? Apakah itu sebuah tindakan yang melanggar UUD Percintaan?

All is FAIR in LOVE and war

Gue sering banget tuh denger quote itu. Kalo gue artiin nih ya, artinya kurang lebih kayak begini “Semuanya itu ADIL dalam CINTA dan perang” tengkyu google translate you make me look clever B-) Bwhahaha. Oke berarti kesimpulannya hal apapun dalam urusan CINTA itu bisa dikatakan sah-sah aja, legal-legal aja dong? So gak salah kan kalo kita suka sama orang yang udah pacar, bahkan sampe ngarep (Tahajud siang malem + puasa senin kamis) supaya doi putus sama pacarnya.. muwhahahah Ψ(¯www¯)Ψ

Selama ini kisah perjalanan cinta gue gak mulus, tapi penuh hambatan dan rintangan, dan berkelok-kelok seperti sungai Amazon. Kalo dihitung-hitung udah beberapa kali gue deket sama cewek yang udah punya pacar, tapi gak ada yang berhasil satupun. Nasiib nasiib (˘̩̩̩.˘̩̩̩ƪ)

Pertama, gue suka sama seseorang yang namanya April. Gue ketemu dia di Universitas Nasional waktu Lomba Kanji tahun 2009, ya walaupun kita satu sekolah tapi gue baru ngeliat dia pertama kali disitu loh. Padahal udah hampir 3 tahun kakaaak kita satu sekolah
Dia itu orangnya baik, baiiiik banget sumpah, unik, lucu, gak jaim, dan yang paling bikin gue tertarik sama dia, dia suka main game Online juga loooh. Sebenernya karena dia memakai kacamata juga sih yang membuat dia terlihat lebih lucu. ~(´`~)(~´`)~

Sejak pertemuan pertama kita, kita jadi sering SMSan, bahkan di sela-sela jam belajar. Ke kantin bareng, dan bahkan kalo lagi istirahat kita cuma SMSan, padahal itu cuma beda satu lantai kelas gue sama kelasnya dia ya mungkin karena kita sama-sama mager kali ya. gue juga pernah ikut dia ke warnet main bareng, atau hanya sekedar melihat dia bermain Ayodance. Dan pengalaman yang gak bakal gue lupain, kita berdua pernah ngebohongin guru piket supaya bisa kabur dari sekolah mwhahaha

Sampai suatu saat, dia curhat sama gue yang bikin hati gue terguncang (˘̩̩̩.˘̩̩̩ƪ)
Dia ternyata udah punya cowok, dan cowoknya ini ada di Jogja. Jadi selama ini dia LDR dengan cowoknya, dan gue baru tau setelah kita cukup dekat selama hampir 1 bulan (˘̩̩̩.˘̩̩̩ƪ) Sedih gue kalo inget masa-masa ini B) ç tetep stay cool

Akhirnya hubungan kita pun menjadi sangat merenggang ketika kita udah sama-sama kuliah, dia kuliah di Jogja menyusul pacarnya, dan gue di Bandung bersama kenangan-kenangan dengan dirinya.

Cerita lainnya datang dari temen sekelas gue, sebut saja Rita. Dia ini orangnya rame, asik, suka lebay dikit, pinter, lucu, dan orang yang paling nyambung sama gue. Karena kita sama-sama suka tentang Jepang, mulai dari bahasa, kebudayaan, dan lainnya.

Setiap di kelas, apalagi pas kelas bahasa jepang. Gue sama dia selalu berlomba-lomba menjawab pertanyaan dari Ida Sensei (Senseeeeii I miss you so muuuch). Jadi kalo sensei nanya sesuatu yang angkat tangan kalo engga gue ya si Rita ini. Saingan berat deh kita pokoknya ! B)

Dan waktu itu dia juga ikut loh sama gue ke Lomba Kanji di Universitas Nasional mewakili sekolah gue. Dan saat itulah gue ketemu April mwuhahahaha

Pada saat ulang tahunnya dia, yang sampe sekarang masih gue inget. Gue rela gak tidur sampe lewat jam 12 malem, hanya demi apa? agar gue bisa menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat ulang tahun ke dia. Perjuangan gue berat kakaaak, bagi anak SMA tidur diatas jam 12 malem itu udah tabu banget. Dan gue melakukan itu semua demi memperjuangakan cinta gue. Beuuhhh ß Lebay.

Lagi-lagi hati gue terguncang setelah mengetahui kalo ternyata si Rita ini juga udah punya pacar anak SMA lain. kalo ibarat pot bunga mungkin hati gue udah banyak retakan-retakannya disana sini deh (˘̩̩̩.˘̩̩̩ƪ)

Pernah suatu saat, ketika acara LDKS tepatnya pas Jurit Malam. Gue dan Rita berjaga disebuah pos yang sama. Ini karena kerjaan anak-anak yang sengaja menempatkan gue satu pos dengan dia (Sial yee lo pada ! tapi makasih ya, gue seneng kok mwuahahaha). Hanya gue dan dia jam 2 pagi berduaan di hutan cibubur, mesra banget yaaah ~(´`~)(~´`)~

Gue juga pernah membuat janji dengan dia  loh,
"Ta, nanti kalo gue udah berhasil jadi Insinyur gue bakal ajak lo ke luar angkasa naik pesawat buatan gue."
Cinta emang buta, butaaa, cinta udah membuat gue buta kalo janji itu harus ditepatin gan gak boleh di langgar. Padahal status gue dulu masih siswa SMA, belom juga resmi jadi mahasiswa teknik penerbangan. haduuuh bodong banget ya gue, tapi apapun caranya gue akan menetapi janji gue ke dia. pasti B-)

Menunggu itu memang sesuatu pekerjaan yang melelahkan, karena sudah terlalu lama gue menanti si Rita putus dengan cowoknya. Tapi gak putus-putus jugaaaa, ya udah akhirnya gue mencari orang lain dulu buat mengisi kekosongan hati gue. Dan sialnya, baru aja 2 minggu gue jadian eh dia malah putus sama pacarnya, anjrit ! kenapa baru sekarang sih kamuh putusnya. Aku kan udah nunggu kamu daridulu Щ(ºДºщ)

Alhasil, hubungan gue gak berjalan lancar sama pacar gue yang ini. Pikiran gue masih terisi kenangan-kenangan manis bersama Rita. (Maaf ya aku Cuma manfaatin kamu sebagai pelarian doang ^.^V)

Setelah gue putus dari pacar gue, gue coba lagi deketin si Rita. Tapi hubungan kita gak seindah dulu, kita hanya seperti teman biasa. Karena mungkin waktu itu dia lagi pengen fokus ke UN dan STAN dulu. Setelah masa-masa ujian selesai dan akhirnya masing-masing dari kita diterima di PTN. Hubungan gue menjadi semakin membaik, tapi sayangnya hubungan kita dipisahkan jarak, di kuliah di Banten dan Gue di Bandung. Ya gue cuma bisa menghubungi dia lewat SMS atau FB. Sampai akhirnya ketika semester 2 gue melihat di News feed yg membuat hati gue lagi-lagi kembali terguncaaaang kakaaak.

“Rita is in relationship with … ”

Rasanya tau dia udah gak single lagi tuh kayak di tabrak paus akrobatis, terus tenggelam di samudera atlantis, dan ketemu cumi-cumi yang paling amiss. Nyesek deh pokoknya.
Dan sebenernya masih banyak lagi cerita lainnya tentang perjalanan cinta gue menemukan cinta sejati, mungkin lain kali akan gue share. Terharu gue kalo inget kisah perjuangan gue waktu itu 



(Ditulis saat, besok pagi ada UTS 1 Mekanika Fluida jam 8 pagi kakaaak) ah yasudahlah, yang penting para pembaca gue seneng B-) ß kakak Tori keren bangeet siih. aw aw aw aw

Wednesday, March 7, 2012

Rain Drop


pernahkah kau memerhatikan setetes air hujan?

mungkin kamu akan bertanya-tanya
untuk apa kau memerhatikan setetes air hujan? tanyamu
berjuta-juta mereka jatuh dan berlalu
belum sempat disadari mereka sudah menghilang
apabila bersama-sama baru mereka terlihat sebagai hujan

sama saja seperti manusia bukan? jawabku
dari berjuta-juta kau hanya memerhatikan dia seorang
selalu sempat kau lihat dan kau cemaskan apabila dia menghilang
saat di keramaian pasti kau langsung menyadari dia seorang

lalu mengapa kau bisa berkata bahwa setetes air hujan itu tidak signifikan?
mungkin begitu bagimu
tapi tidak bagi orang lain
bagi satu orang itu
setetes air hujan itulah yang paling penting di dunia

namun dimanakah setetes air hujan ku sekarang?
aku sudah berdiri ditengah hujan terlalu lama
kebas telah mencapai pangkal jari-jariku
namun ia belum juga muncul
dan apabila kau tahu kawan
dingin ini membekukan
membuat ku pesimis akan semua ini
bahkan awanpun mulai menipis
dan angin akhirnya mereda

lalu dimanakah dirimu sekarang?
apakah kau sudah berlalu tanpa ku indahkan?
telah terlinstas namun tak ku sadari?
ataukah kau sudah menghilang sebelum sempat ku lihat?
...
tapi mungkinkah kau hanya sedikit terlambat..?

-seseorang yang ragu ingin hujan ini sebaiknya berhenti atau turun semakin deras

M. Arijanda Putra - 13610001

Wednesday, February 8, 2012

The Untold Story (end)



“Eh mau naik kereta yang eksekutif atau bisinis nih?” tanya gue
“Gue eksekutif aja deh biar ada AC nya” jawab Nezi
Bunga terdiam cukup lama, lagi mikir sepertinya dia.
“Eh Bungaaa, lo mau eksekutif apa bisnis?” Tanya gue lagi dengan nada yang sedikit kesal.
“Hmm, lo apa tri?” Tanya bunga
“Gampanglah, gue mah apa aja jadi”
“Yaudah gue eksekutif aja deh”
“Oke, kalian tunggu disini dulu ya. Gue beli tiket dulu”
******

“Tiketnya udah gue beli nih, makan dulu yuk laper nih gue”
“Mau makan dimana Tri?” Tanya bunga
“Makan di war… ”
Belum sempat gue menyelesaikan kalimat gue, si Nezi pun langsung memotong pembicaraan gue.
“Hokben aja yuuuk” jawab Nezi
“Yuk Tri di hokben aja..”
Anjirrr, kenapa harus hokbeen? Kan mahaaal? Kenapa gak di warteg depan situ aja? 10 ribu kan bisa sepuasnya Щ(ºДºщ)
Akhirnya dengan terpaksa gue mengiyakannya.
“Yaudah ._.”

Sesampainya di hokben, mereka berdua pun langsung memesan makanan. Sementara gue masih terpaku sambil melihat papan yang menampilkan menu-menu makanan. Disitu yang gue liat bukannlah makanannya, melainkan harganya men, harganyaa !

Gue terus mencari makanan yang harganya sesuai dengan kemampuan dompet gue. Tapi nasib berkata lain, gue gak bisa menemukan makanan yang harganya sesuai dengan dompet gue. Akhirnya gue pun memesan makanan yang sama dengan mereka berdua, karena gue gak tau mesti makan apa.
Sampe di kasir

“Berapa mba totalnya?” Tanya gue
“32.500 mas”

Buset dah kaget gue, ini kalo di warteg gue udah bisa makan sampe nambah berkali-kali ini. Mana tinggal selembar-selembarnya lagi itu. Maaf ya dompet, lain kali gue gak bakalan melakukan hal ini lagi sama lo. Gue janji ()

Gue pun langsung mengambil posisi di samping bunga, dan mulai menikmati makanan sambil memikirkan keadaan dompet gue yang kondisinya kian lama kian memburuk.
“Tri, katanya tadi laper banget? Kok lo sekarang makannya kayak gak semangat gitu” tanya bunga
“Gimana gak mau sedih, kalo di warteg gue udah bisa makan sampe nambah berkali-kali ini. Dan Gue kasian sama dompet gue (ʃ˘̩̩̩~˘̩̩̩ƪ)
“Maaf ya tri, temen gue emang sukanya makan di tempat beginian. Dia gak suka di warteg.. ” bisik bunga
“Lain kali gak bakal kayak gini lagi deh, janji :)”
“Yaudah lah gue ngerti kok, ”

Inilah yang gue suka dari bunga. dia itu orangnya sederhana, meskipun ia memiliki teman-teman yang suka menghabiskan duit orang tuanya dengan melakukan tindak-tindakan yang hedonisme. Tapi kalo sama gue dia selalu bisa menyesuaikan diri dengan gue :)

Setelah makan, Nezi mengajak kami berdua, lebih tepatnya sih hanya mengajak Bunga, ke Factory Outlet yang ada di Bandung. Gue cuma jadi kambing ompong aja nemenin mereka. FO demi FO pun mereka singgahi, sementara mereka memasuki FO gue hanya nunggu di luar aja. Hampir 2 jam lebih mereka mengelilingi FO-FO yang ada di Bandung. Tau gini gue gak bakalan mau ikut, mending juga gue nunggu di stasiun -____-

Akhirnya setelah puas dan capek mungkin abis keliling-keliling, akhirnya mereka berdua pun memutuskan untuk balik ke stasiun. Karena 1 jam lagi kereta yang akan kami tumpangin akan berangkat.

Kami sudah tiba di stasiun 30 menit sebelum kereta berangkat, kami pun menunggu di peron sambil bercerita-cerita. Gue gak banyak ngobrol dengan Nezi, karena gue gak bisa langsung terbiasa dengan orang yang baru gue kenal, dan gue bingung harus ngomongin apa. Akhirnya lebih banyak Bunga dan Nezi yang ngobrol-ngobrol, sementara gue hanya memain-mainkan HP butut gue.

Tuuut… tuuut… tuuut…
Kereta yang akan kami tumpangin pun ternyata sudah siap untuk berangkat.
“Eh keretanya udah siap berangkat tuh. Kita naik aja yuk”
“Okee”
“Eh iya, nih tiket lo berdua”
Gue menyodorkan tiket ke Bunga dan Nezi.
“Lohh Tri, lo gak bareng sama kita? Kenapa?” Tanya bunga
“Gak, gue naik kereta yang bisnis bunga”
“Lohh kenapa?” Tanya Nezi
“Gpp kok nez :)” jawab gue
“Lo sendiri gpp kan Tri? :(”
“Iya gpp kok bungaa, gue kan cowok dan udah gede ini :)”
“yaudah yuk naik keretanya, udah mau berangkat nih..” tambah gue
“Oke, makasih ya tri sampai ketemu lagi..” jawab bunga dan nezi

Kereta pun berangkat,
Jujur gue ngerasa sepi di dalam gerbong yang ramai ini. Di samping gue duduk orang yang gak gue kenal. gue merindukan sosok bunga yang tadi pagi duduk di samping gue, gue mengingat-ingat kejadian tadi pagi bareng bunga di gerbong ini. Jujur gue merasa seperti kehilangan sosok Bunga, padahal gue sama dia masih ada di kereta yang sama cuma terpisah beberapa gerbong aja.
“Bunga makasih ya buat hari ini. Gue seneng banget bisa jalan-jalan bareng lo :)” *Sending*
Bip bip bip bip..
“Iya Tri, Sama-sama yaa gue juga seneng kok. Maaf ya Tri gak bisa nemenin lo di perjalanan pulang, I feel so sorry :(”

Setelah membaca SMS dari bunga, gue melihat melalui jendela matahari sudah mulai terbenam, langit pun terlihat memancarkan warna-warnanya yang indah. Dan menutup kisah perjalanan gue hari ini.