Post ini berisi tentang semua kejadian yang gue alami selama tahun 2014. Apabila ada kesamaan dalam penulisan nama tokoh dan karakter, tempat kejadian, dan lain-lain, eta mah disengaja. Sumpah, sumpah, sumpah!
Januari - New Hopes
Bulan Januari 2014 merupakan bulan yang baru karena ini adalah bulan pertama di tahun 2014. Pada bulan ini gue pertama kali mengenal grup band asal negeri sakura, One Ok Rock. Awalnya musik mereka terdengar aneh, tapi lama kelamaan asik kok. Trust me, gak ada yang langsung jatuh cinta pada pandangan pertama kan?
Di bulan ini juga akhirnya gue mengunjungi Tangkuban Perahu bersama beberapa orang teman gue, setelah hampir 4 tahun tinggal di Bandung, akhirnya. Padahal awalnya gue GAK DIAJAK (sengaja dicapslock biar orangnya pada baca) dan (jadi) gak tertarik buat ikut, tapi akhirnya malah jadi ikutan juga. Pundungan ya gue orangnya.
Disana tuh anginnya kenceng banget makanya pada sipit semua matanya orang-orang yang ada di foto di bawah ini.
|
Tangkuban Parahu |
Kemudian cerita lainnya berasal dari circle pertemanan gue yang lain. Setelah satu setengah tahun tidak bertemu, akhirnya kelompok Putri Duyung (Indigo), kelompok yang gue dan Lian diklat pada OSKM 2012, merencanakan untuk kumpul, foto studio, dan makan-makan. Untunglah rencana ini tidak hanya menjadi sekedar wacana belaka.
|
Spot The Differences! |
Ternyata tidak ada yang berubah dari mereka semua, mereka tetaplah anggota kelompok Putri Duyung Indigo yang sama seperti yang dulu gue kenal. Tetap Indigo. Indigo seinget gue adalah sebutan bagi kami untuk orang-orang yang yaaa ..... gitu deh. HAHAHA
Pelajaran yang gue dapat di bulan Januari adalah terkadang usaha yang maksimal tidak mendatangkan hasil sesuai yang kita harapkan. Usaha yang efektif & efisien lah yang mendatangkan hasil yang optimal. Sekali lagi, jangan kerja keras, tapi kerja pintar.
Februari - Love Month
Bulan Februari gue awali dengan pergi ke bukit Moko bersama seseorang. Perjalanan ke Moko bener-bener gak mudah sob. Jalannya yang menanjak dan belum di aspal membuat gue sedikit kewalahan. Untungnya kita berhasil sampai puncak, yah meskipun di puncaknya kita cuma disambut dengan awan mendung. Gagal deh liat keindahan kota Bandung dari atas sini. Padahal gue mau ngikutin salah satu adegan di film Jomblo yang settingnya di atas bukit juga, terus gue ngomong gini juga seperti Agus ngomong ke Lani.
"Setiap hari, embun datang memberikan kedamaian selama beberapa detik. Sama kamu, kedamaian itu ada di setiap detiknya"
Tapi gak jadi gara-gara ujan gerimis keburu dateng. Nasib-nasib.
Nah harusnya tuh penampakannya kayak gini.
|
Moko, sumber: google. |
Eh ini mah pemandangan bukit Mokonya, susah soalnya euy nyari pemandangan bukit Moko yang gak ada orang pacarannya di google. Pokoknya mah kurang lebih kayak gini. Bagus kan?
Pernah baca bukunya Raditya Dika yang berjudul Marmut Merah Jambu? Kalo pernah, kalian pasti tau ada sebuah kalimat di dalam buku itu, tepatnya pada halaman 92, paragraf ke-2.
"Jika cinta bisa membuat tahi menjadi rasa coklat, maka cinta juga bisa membuat rasa coklat menjadi rasa tahi"
Di bulan Februari ini, yang katanya bulan penuh cinta, gue merasakan bagaimana sesuatu yang bernama "Cinta" dapat membuat rasa permen coklat green tea yang diberikan oleh Vanya ke gue menjadi hambar. Gue memang tidak bisa merasakan rasa permennya tapi gue bisa merasakan 'sesuatu' yang lain, lebih seperti semangat positif, dari temen gue itu di secarik kertas yang dia sisipkan di bungkus permennya "
Cheer up Tor!"
Bulan Februari mengajarkan gue bahwa gue dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi gue, meskipun mereka tidak menunjukan itu setiap hari. Best friends are always there for you :')
Maret - A Month Full of Denial
Pada bulan ini gue resmi turun dari jabatan gue sebagai Ketua Divisi Media Komunikasi dan Informasi KMPN ITB. Gue dulu gak pernah punya mimpi buat menjadi BPP di KMPN. Gue adalah kacung kampret sejati. Tapi entah kemasukan setan apa akhirnya Ochen memilih gue untuk membantu dia pada saat itu. Semoga gak nyesel ya chen udah milih gue :(
|
BPP KMPN 2013 - 2014 |
Bulan Maret ini lebih seperti bulan pelarian buat gue. Gue berusaha melupakan masalah yang gue alami pada bulan Februari lalu dengan mengambil kegiatan sebanyak mungkin. Gue ikut PKM, gue ikut perlombaan untuk mendesain bandara di Swedavia, dan gue pun memilih untuk mengabdikan diri gue lagi di KMPN sebagai Dewan Perwakilan Anggota (DPA), fungsi dari DPA di KMPN ITB sendiri adalah sebagai lembaga legislatif.
Pada hari Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, 23 Maret 2014. gue resmi dilantik sebagai salah satu dari 9 anggota DPA KMPN ITB dihadapan puluhan massa KMPN saat itu. Dingin sob.
April - Global Astronomy Month
Pada bulan ini gue bener-bener memaknai kata-kata ini "Global Astronomy Month" karena pada bulan April hampir setiap akhir pekan gue selalu menyempatkan diri ke Jakarta untuk keperluan astronomis.
Minggu kedua di bulan April, gue sedang mempersiapkan kemampuan berbicara bahasa Inggris gue untuk menghadapi anak-anak dari Jakarta International School. Akhir minggu ini gue bersama beberapa orang teman gue dari HAAJ diutus untuk menjadi pembimbing mereka belajar mengenai Astronomi selama 2 hari di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
Gue merasa tertarik mengambil tawaran ini karena gue memang suka sama anak kecil (bukan pedofil). Maksudnya adalah ya gue suka sama anak kecil, ah kambing ambigu banget kalimat gue. Gitu lah pokoknya mah.
|
Foto oleh Rayhan Cygnus |
Jadi selama 2 hari gue dan teman-teman gue bermain bersama mereka, mengajarkan mereka bagaimana merakit teleskop serta menggunakannya, juga mengajarkan mereka tentang rasi bintang. Alhamdulillah mereka sangat antusias dengan kegiatan ini.
Lalu seminggu setelahnya, gue kembali diutus untuk membantu mengurus acara Star Party. Star Party adalah sebuah kegiatan mengamati benda langit selama semalam suntuk. Waktu itu tempatnya di Gymnasium IPB, pesertanya ada sekitar 400 orang. Sementara kami hanya berjumlah 20 orang kalo gak salah.
Gue sangat senang dengan antusias para peserta pada hari itu. Karena mereka terus mengantri untuk melihat benda langit melalui beberapa teleskop yang sudah kami sediakan. Meskipun sangat capek karena harus ngomong dari malem sampe pagi dan cuma tidur sekitar 60-90 menit aja tapi gue seneng.
Menjadi pendamping seperti ini merupakan pengalaman yang baru buat gue, bener-bener baru. Gue awalnya adalah orang yang takut ngomong di depan orang lain. Tapi siapa yang menyangkan gue berhasil melewati itu semua.
Pelajaran di bulan April adalah jangan takut untuk mencoba sebuah hal yang baru. Karena kalian tidak akan pernah tahu pengalaman baru apa yang dibawah oleh sesuatu yang baru tersebut bukan? Lebih baik menyesal karena mencoba daripada menyesal karena tidak mencoba.
Mei - Deal With It!
Pada bulan Mei yang gue inget hanyalah gue terjaga sampai larut malam. Karena kebetulan bulan Mei merupakan bulan UAS, selain itu gue juga terus terjaga sampai larut malam karena nemenin seseorang yang lagi di rumah sakit. Ya meskipun cuma via Line.
Lalu ada pengalaman keren, ya kalo menurut gue emang keren, di bulan Mei ini. Waktu itu gue harus ikut UAS Avionics karena nilai gue masih kurang 1 point buat dapet A. Karena cuma butuh satu point buat dapet A akhirnya malemnya gue gak belajar sama ekali. Pagi harinya UAS dimulai pukul 9 kalo gak salah. Gue sengaja dateng telat 15 menit ke ruang ujian, toh gue cuma butuh 1 point. Sampai di ruang ujian gue langsung diberikan lembar soal dan jawaban.
Gue tulis nama, NIM, kemudian gue langsung mengerjakan soal nomer 1. Kalo gak salah soalnya adalah "Sebutkan berbagai macam tipe pesawat militer? Minimal 3 (bobot soal 5 point)" gue jawab sambil tutup mata.
"1. Air Superiority (Su-47), 2. Ground Attack (A-10-A), 3. Strategic Bomber (B-2). 4. Air-to-air Refuelling, 5. Airborne Early Warning, etc "
Tidak sampai 5 menit gue berada di ruang ujian kemudian gue memberikan lembar soal dan jawaban gue ke dosen gue yang bersangkutan "Ini sudah selesai pak"
Bapaknya heran, temen-temen gue yang di ruang ujian pun cuma bisa melihat gue kagum, asli gue berasa keren banget disini. Dateng ujian telat, keluar paling cepet. Lalu gue pun menikmati sarapan pagi gue di KMPN sambil ditemani suara monyet-monyet di kebun binatang Bandung.
Hasil akhirnya? Gue dapet A. *benerin posisi kacamata*
Juni - K-U-L-A-P
Akhirnya setelah menunggu selama 3 tahun lebih, pada bulan ini angkatan gue dapat berangkat kulap juga. Ini adalah kulap yang pertama dan terakhir buat gue. Kulap AE 2010 ini keren banget, karena kita berkeliling ke markas TNI AU di daerah Jawa Timur dan Jogjakarta. Jogja sob Jogja!
|
Kulap AE 2010 |
Terima kasih sebesar-besarnya gue ucapkan untuk kalian para panitia kulap dan abang-abang TNI yang sudah lelah mengurus kulap kita yang super duper pecah!
Bahkan yang sempat membuat gue kagum adalah perjalanan kulap angkatan gue sampai masuk ke situs berita ITB. Usut punya usut ternyata gue tau kenapa sampe ada beritanya di situs berita ITB. Penjahat emang tuh orang, bisa aja modusnya! HAHAHA
Selanjutnya diakhir bulan Juni, kalo gue gak salah inget beberapa hari sebelum puasa, gue diutus lagi untuk mengisi stand HAAJ di sebuah acara di Gandaria City Mall. Nama acaranya Star Trek : The Exhibition.
|
Star Trek : The Exhibition |
Gue disana ketemu anak kecil yang kebetulan dibawa oleh orangtuanya ke pameran tersebut. Tugas gue adalah memperkenalkan mereka dengan teleskop. Gue seneng banget melihat antusias di wajah anak-anak itu saat mereka merakit teleskopnya sendiri, tentunya tetap didampingi oleh gue.
Jadi gak sabar pengen punya anak kecil. Eh
Juli
8 - 9 Juli 2014 gue menjadi salah satu petugas quick count pemilihan Presiden RI di sebuah lembaga survey yang gue lupa namanya, yang gue inget cuma lembaga ini lebih cenderung berpihak ke Jokowi. Waktu itu tempatnya di Menara 165 di Jl. TB Simatupang, Jakarta Selatan. Ini adalah pengalaman yang bener-bener seru abis karena gue bertemu banyak orang (cewek) dari Universitas Indonesia. (grin smile)
Banyak temen gue yang bilang (anak ITB tentunya) kalo anak kampus sebelah itu cantik-cantik. Gue pun merasa setuju dengan pendapat temen-temen gue itu, tapi.... mereka cantik karena make-up. Percaya deh, gue sempet kaget pertama kali melihat cewek-cewek ini dengan make-up mereka yang jelas terlihat. Culture shock ibaratnya mah, soalnya selama di Bandung khususnya di ITB gue merasa cewek-ceweknya cantik natural tanpa make-up. Sureee tanpa make-up padahal mah, tau kok gue tau. Yaelah. Tapi kalian (cewek-cewek ITB) tetap nomer satu kok! ;)
Terkadang rumput tetangga memang selalu terasa lebih hijau, padahal rumput sendiri tuh lebih asik.
|
Aeronotika & Astronotika ITB 2010 |
Bulan Juli lebih banyak gue habiskan bersama angkatan gue, Aeronotika dan Astronotika 2010, karena sebentar lagi kita akan berpencar. Jadi mungkin ini adalah kesempatan terakhir kita untuk dapat berkumpul sebanyak ini. Jadi sedih kan.
Agustus - 30 Hari Mengejar Sarjana!
Gue gak terlalu banyak mengingat kejadian-kejadian yang ada di bulan Agustus ini. Gue hanya mengingat pada bulan ini gue hampir setiap hari dateng pagi ke lab, buka laptop, bimbingan, ngoding seharian, dan baru pulang malam hari. Siklus ini bertahan hampir 30 hari lamanya. Bahkan terkadang gue harus menginap di lab. Makanya gue selalu bawa peralatan mandi gue di dalam tas...... juga anduk, bantal, dan selimut.
Oh iya, pada bulan Agustus ini juga ada acara tahunan yang diadakan oleh KM-ITB, iya OSKM. Gue dan beberapa temen gue kebetulan menyempatkan diri untuk menghadiri prosesi penutupan acara yang berlangsung setahun sekali ini. Secara gak disengaja gue pun bertemu dengan orang-orang 'lama', orang-orang yang dulunya menjadi kacung kampret di acara OSKM ini, sama seperti gue.
|
Closing OSKM ITB 2014, Saraga. |
Liat kan, mukanya udah pada tua semua. Muka-muka penghuni lama yang harus segera meninggalkan kampus. Tapi kenyataannya mereka semua masih pada betah di kampus. Bahkan sampai rela-relain dateng ke acara tahunan ini.
Mungkin sudah menjadi kebiasaan buat mereka, termasuk gue, yang setiap tahunnya selalu menjadi bagian dari kaderisasi terbesar kampus ini. Kita berempat memulai menjadi bagian dari OSKM dari nol, dari kacung kampret, sampai sekarang pun kita masih jadi kacung kampret. Jadi rasanya tuh seperti ada yang hilang jika kita tidak menyempatkan diri untuk menghadiri acara tahunan ini. Karena,
"... sampai kapanpun, cerita jaman OSKM itu tak kan pernah terlupakan."
September - Sarjana Teknik.
Ini merupakan bulan yang paling penting yang gak akan pernah gue lupakan selama 2014. Karena pada bulan ini gue berhasil mendapatkan gelar Sarjana Teknik gue setelah 4 tahun gue berjuang mati-matian di ITB. Pada tanggal 26 September 2014 sekitar pukul 17.30 WIB di ruang seminar AE lt.4 gue resmi menjadi seorang sarjana.
|
Pasca Sidang |
Terima kasih semuanya yang sudah datang dan memberikan selamat dan hadiah-hadiah lucunya ke gue. Ada juga yang gak sempet dateng tapi menitipkan hadiah lucunya ke gue. Gue terharu, makasih yah. (sparkling eyes)
Semoga kalian yang udah pada gak betah di kampus, cepet menyusul gue, diwisuda. Btw, wisuda itu enaknya cuma sehari loh. Besoknya juga langsung bingung mau ngapain. (sad)
Oktober - Graduation Month.
Ibaratnya pernikahan, kalo tanggal 26 September adalah akad dari ke-ST-an gue, pada tanggal 18 Oktober merupakan resepsi dari ke-ST-an gue. Hari ini, 18 Oktober 2014, gue diwisuda bersama dengan ratusan wisudawan dan wisudawati ITB lainnya di Sasana Budaya Ganesha.
Pada foto diatas, pada foto gue yang memegang kardus Indomie. Orang disebelah gue itu adalah orang yang bernama Vanya. Doi emang temen gue yang paling 'baik', liat aja tuh buktinya gue dikasih hadiah wisuda berupa satu kardus Indomie Goreng. SATU KARDUS! Lo bayangin dah tuh.
|
Kelompok 95 INKM 2010 |
Lalu foto di atas adalah foto gue dan kelompok 95 INKM 2010. Saat itu kita lagi ada acara makan-makan syukuran wisuda gue, Faiz, dan Dea. Jadi memang sudah menjadi tradisi di kelompok kita, jika ada yang lulus maka harus ngadain syukuran gitu. Waktu itu tempatnya di Braga tapi gue lupa namanya, tempatnya cukup nyaman dan harganya gak terlalu mencekik kantong mahasiswa kok. Pas lah buat makan berdua. Eaaa.
Muka kita masih sama seperti dulu ya, masih unyu seperti waktu kita pertama bertemu 4 tahun yang lalu sebagai maba.
I'll let you know, kelompok kita, 95, merupakan kelompok yang paling solid diantara kelompok lainnya pada saat INKM. Bayangin, setelah 4 tahun pun kelompok kita masih terus menjaga tali silaturahminya. Yaa meskipun dari 25 orang anggota kelompok yang ke kumpul cuma 7-10 orang doang sih.
November - Adaptation.
Seneng-senengnya selesai, wisuda udah beres, KTM gue udah bolong which means gue udah tidak berstatus sebagai mahasiswa lagi. Tapi.... gue masih belum bisa move on dari kehidupan gue sebagai mahasiswa di Bandung.
November buat gue menjadi bulan yang sangat mellow. Hujan yang turun setiap hari di Jakarta selalu mengingatkan gue akan kota Bandung. Gue se-gak-bisa-move-on itu dari Bandung. Rasanya sungguh amat sangat berat meninggalkan kota yang setiap sudutnya dipenuhi oleh kenangan ini. Akhirnya pada tanggal 12 November gue pun memutuskan untuk balik ke Bandung sebentar untuk menuntaskan rasa rindu gue.
Pada bulan ini juga gue diterima kerja di salah satu perusahaan yang berada di kota Batam, Perusahaan ini bergerak di bidang komunikasi, posisi gue saat itu adalah sebagai Spacecraft Analyst Engineer. Tapi seminggu sebelum gue mulai kerja, akhirnya gue memutuskan untuk tidak jadi mengambil pekerjaan ini karena satu dan lain hal yang tidak mungkin gue sebutkan disini.
Desember - Acceptance.
Bulan Desember sudah hampir selesai dan pada bulan ini sepertinya tidak ada yang spesial buat gue. Oiya harusnya, seandainya gue gak menolak tawaran kerja di Batam itu. Mungkin sekarang gue lagi di Batam, sendirian, di kamar hotel, kesepian, sambil melihat foto-foto temen-temen gue selama gue di Bandung, ngescroll timeline dan liat
tweetpic keadaan kota Bandung
dari @infobdg... dan sedang merencanakan untuk merayakan tahun baruan di Singapore,
which is nice. Tapi sepertinya Tuhan memang memiliki rencana lain buat gue.
Di bulan ini gue menyadari kalo segala sesuatu yang berhubungan dengan kampus, kemahasiswaan, perkuliahaan, dan kehidupan gue di Bandung, sudah berakhir. Sekarang saatnya gue menghadapi kenyataan yang sudah menunggu gue di depan.
Ini adalah akhir dari post. Sebelum itu izinkan gue untuk mengutip salah satu kata-kata yang gue suka banget dari penulis favorit gue, Raditya Dika.
"Padahal, untuk melakukai pencapain lebih, kita tak bisa hanya bertahan di tempat yang sama. Tidak ada kehidupan lebih baik yang bisa didapatkan tanpa melakukan perpindahan. Mau tak mau, kita harus seperti ikan salmon. Tidak takut pindah dan berani berjuang untuk mewujudkan harapannya. Bahkan, rela mati di tengah jalan demi mendapatkan apa yang diinginkannya....
... untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, kita gak perlu menjadi manusia super. Kita hanya perlu menjadi manusia setengah salmon: berani pindah." Manusia Setengah Salmon - Raditya Dika.
Well, it's been a great year. I am looking forward on you, 2015.