Semua orang pada dasarnya pasti punya keinginan untuk melihat kembali ke masa lalu, termasuk gue. Emang apa sih hal yang paling tua, ancient, kuno yang ada di dunia ini? Dinosaurus, piramida Giza, fosil mumi? Bukan. Jawabannya adalah bintang, Iya bintang yang setiap malam bertaburan diatas kepala kita.
Pada dasarnya kita bisa melihat
sebuah objek karena objek tersebut memantulkan gelombang cahaya. Cahaya yang dipantulkan oleh objek tersebut
kemudian diterima oleh mata kita dan diproses sampai akhirnya kita bisa
mendapatkan gambaran dari objek tersebut secara visual.
Cahaya (visible light) itu termasuk
gelombang elektromagnetik, sebenernya cahaya juga disebut partikel sih makanya ada istilah dualisme partikel dan gelombang. Oke, tapi daripada OOT nih mendingan kita gak usah bahas itu dulu. Gelombang elektromagnetik sendiri memiliki cepat
rambat kurang lebih sebesar 300000 km/detik, bandingkan dengan kecepatan sepeda
motor yang memiliki kecepatan maksimum hanya sebesar 120 km/jam. amanzing?! Gak
sih biasa aja.
Oke lanjut, karena kecepatan cahaya
sangat sangat besar maka efek dari ‘keterlambatan cahaya’ untuk sampai di mata
kita pada kehidupan sehari-hari ini gak begitu terasa karena satuan jarak hanya
dalam orde meter aja. Tapi beda lagi jika di alam semesta.
Di alam semesta jarak biasanya
dalam satuan orde tahun cahaya (tahun cahaya = jarak yang ditempuh cahaya dalam
waktu satu tahun). Do the math!
Jarak yang ditempuh cahaya dalam
waktu 1 detik = 300000 km.
1 tahun = 3600 detik x 24 jam x 30
hari x 12 bulan = 31104000 detik.
1 tahun cahaya = 31104000 detik x
300000 km/s = 9.3312 x 1012 km!
Maka jarak yang ditempuh cahaya
selama satu tahun adalah sebesar 9.3312 x 1012 km! ini baru
fantastic!
Bintang yang paling dekat jaraknya
dengan bumi adalah bintang Rigil Kentaurus pada rasi bintang Centaurus, yaitu sekitar
4.3 tahun cahaya. “Berapa kilometer dari bumi tuh?” Hitung sendiri, jangan
manja ah.
Sekarang pasti udah kebayang kan
jarak antara suatu benda langit di alam semesta itu amat sangat jauh? Oleh
karena itu cahaya dari sebuah benda langit membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk sampai ke mata kita. Makanya ada fenomena yang gue sebut ‘keterlambatan
cahaya’ ini.
Nih coba nih gue kasih contoh soal:
Jarak Matahari-Bumi sebesar 150
juta km. Berapa waktu yang dibutuhkan oleh cahaya untuk sampai ke mata kita? (8.3 menit)
Yap setiap kita melihat bintang,
kita itu melihat masa lalu dari bintang tersebut. Bisa aja sebenernya bintang
itu udah meledak, mati, atau bahkan udah berubah jadi supernova.
Sama kayak petir, kita bisa melihatnya duluan sebelum mendengarnya, karena cepat rambat suara di udara kurang lebih 340 m/s (biasanya sih di sea level) tergantung massa jenis, suhu, dan tekanan udara.
Sama kayak petir, kita bisa melihatnya duluan sebelum mendengarnya, karena cepat rambat suara di udara kurang lebih 340 m/s (biasanya sih di sea level) tergantung massa jenis, suhu, dan tekanan udara.